Pembunuhan di Pacific Place

"Seumur-umur Elen Tidak Pernah Menolak"

VIVAnews - Maria Fransica Bernadette Elen, korban pembunuhan di Pacific Place sempat akan diantar sahabat korban, Via saat akan wawancara di Kidzania.

Via kepada VIVAnews melalui hubungan telepon menceritakan, pada 17 Maret 2009 pukul 17.15 sempat menelepon Elen untuk menanyakan kabar. Ketika itu Elen mengungkapkan niatnya untuk wawancara di Kidzania.

"Kami menelpon cukup lama, sekitar 27 menit. Saat itu Kakak Elen tengah di taksi," kata Via. Elen tengah dalam perjalanan dari kantornya di Pondok Indah menuju Pacific Place.

Saat itulah, Via menawarkan kepada Elen untuk mengantarnya ke Kidzania. Tawaran itu disampaikan Via karena dia merasa heran karena wawancara dilakukan pada sore hari. "Kok wawancara sore. Tapi Kak Elen tidak mau diantar saya," tutur Via.

"Udah nggak usah. Nggak papa kok," kata Via menirukan ucapan Elen. Via mengatakan, selama ini Elen yang juga seniornya di kampus Tarakanita tidak pernah menolak ajakannya.

"Seumur-umur Kak Elen, tidak pernah menolak tawaran Via," kata Via. Via mengatakan, dia menelepon Elen hingga sampai di Pacific Place.

Via mengaku memiliki perasaan tidak enak terhadap Elen. Perasaan tidak enak itu dirasakan Via, hingga dia tidur. "Malam hari, seperti ada yang memanggil saya di kamarnya. Suara itu sangat saya kenal, ya seperti suara Kak Elen," ujarnya.

Benar saja, perasaan Via itu menjadi kenyataan. Dia mendapatkan kabar, sahabat dekatnya itu meninggal dunia.

Via mengenang, sepekan sebelum meninggal Elen sempat meminta ditemani nonton film dan membeli pisang tanduk.

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024