Kisah Dubes China Terjebak Macet 5 Jam di Jakarta

Duta Besar China untuk Indonesia Liu Jianchao berkunjung ke VIVA.co.id
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews
Ditanya Kontrak STY, Erick Thohir Sebut Sepakbola Indonesia di Jalur yang Tepat
- Duta Besar China untuk Indonesia, Liu Jianchao, pernah merasakan macet yang mendera Ibu Kota Jakarta. Baru-baru ini, Liu terjebak macet di jalan tol menuju Pelabuhan Tanjung Priok selama lima jam.

YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”

Alhasil sebuah acara makan malam yang digelar di kapal SAR terbesar China, Hai Xun 01, yang saat itu tengah bersandar di Tanjung Priok, batal dia hadiri. Setelah lima jam lalu lintas tak juga bergerak, LiuĀ  memutuskan untuk kembali ke rumah.
Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia


Saat ditanyakan bagaimana rasanya terjebak macet selama lima jam, Liu menanggapinya dengan santai dan tertawa lepas. "Itu hanya kejadian tertentu. Saya yakin tidak setiap hari lalu lintas menuju Tanjung Priok semacet itu," ujar Liu saat ditemui VIVAnews di acara makan malam yang digelar di kediamannya di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa 30 Juli 2013.


Pengalaman itu membuat Liu menyatakan pemerintah China turut berkepentingan mengatasi kemacetan yang kian parah di Jakarta. Salah satunya bekerja sama dengan Pemerintah Daerah DKI Jakarta dalam hal penyediaan armada tambahan untuk Bus Transjakarta.


Pemda DKI Jakarta pada tahun ini membeli sekitar 66 bus buatan perusahaan asal China, Zhongtong Bus Holding Co. dengan nilai Rp221,1 miliar. Bus yang disedikan berupa bus gandeng yang saat ini digunakan untuk melayani rute koridor satu dan delapan.


Menurut Liu, untuk mengatasi kemacetan yang kian parah, Pemda DKI Jakarta perlu memperbaiki sistem transportasi umum di ibukota. Dia pun memuji langkah cepat pemerintahan Gubernur saat ini dalam merealisasikan hal itu.


"Semua orang membutuhkan transportasi umum untuk beraktivitas. Selain itu Pemerintah juga perlu memperbaiki jaringan sistem transportasi umumnya," kata Liu.


Namun Liu menyadari untuk memperbaiki sistem transportasi umum di Jakarta tidak mudah dan memerlukan waktu yang lama. Selain turut berpartisipasi dalam proyek pengadaan Bus Transjakarta, China turut membidik mega proyek lainnya yakni monorel yang mulai dilaksanakan Oktober tahun ini.


Liu menyebut ada dua perusahaan asal China yang turut berpartisipasi dalam proyek itu, yakni China Communications Construction Company Limited of China dan Changchun Railways Vehicles Co. Limited. Mereka bekerja sama dengan empat perusahaan lainnya yang berasal dari Thailand, Singapura, dan Jerman.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya