Anak Buah Coba Suap Wartawan, Kadis Kebersihan Minta Maaf

Petugas Kebersihan Kali Ciliwung
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Unu Nurdin, Selasa 23 Juli 2013 meminta maaf atas kelalaian anak buahnya karena membentak petugas kebersihan dan mencoba menyogok wartawan.

Ketika itu Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat, Toga Torop membentak seorang petugas kebersihan yang sedang diwawancarai sejumlah wartawan. [Lihat selengkapnya ]

Pelatih Timnas Brasil Peringatkan Real Madrid soal Endrick

Peristiwa itu terjadi usai acara buka puasa bersama Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dengan petugas kebersihan dan tukang sapu di Monas, Jumat 19 Juli 2013.

Tak hanya itu, Toga pun mencoba memberikan sejumlah uang kepada wartawan agar keluh kesah petugas yang diwawancarai tidak dimuat di media masing-masing. Tawaran ini kontan ditolak.

"Saya minta maaf. Saya tahu kekurangan saya. Saya belum dapat memimpin dengan baik. Untuk itu saya minta maaf dan akan terus bekerja dengan baik. Kritikan ini saya terima untuk perbaiki kinerja dinas kami," kata Unu.

Unu mengaku akan memberikan sanksi tegas kepada Toga Torop. Namun, dia masih harus mengumpulkan data lengkap, sebab pemberian sanksi memiliki tahapan. Sanksi itu berupa teguran lisan, pergeseran jabatan dan pemecatan jika benar terbukti.

"Tapi itu ada tahapannya. Yang berhak memecat atau tidak itu kewenangannya di Balai Kota," katanya.

Ia membantah telah memerintahkan Toga untuk menegur petugas kebersihan agar tidak mengungkapkan keluh kesahnya mengenai gaji.

KLHK: 3,37 Juta Hektare Lahan Sawit Terindikasi Ada dalam Kawasan Hutan

Namun, saat itu dia meminta Togo agar mendampingi petugas yang hendak diwawancarai wartawan itu agar ketika berkeluh kesah dapat langsung diklarifikasi oleh pihaknya.

"Saya memerintahkan untuk mendampingi saja, biar tidak terjadi salah persepsi dan segera diklarifikasi oleh dinas," kata Unu.

Pada kegiatan itu, Ahok menegur Dinas Kebersihan dan para mitra yang menjadi pihak ketiga. Ia meminta agar para petugas kebersihan di Jakarta diperhatikan penghasilan dan jaminan sosialnya. (sj)

Penyakit Demam Berdarah di Jakarta dikatakan meningkat sejak memasuki tahun 2024.

Waspada! Demam Berdarah Mengganas, Jakarta Jadi Episentrum dengan 35 Ribu Kasus

Angka kasus demam berdarah di Indonesia kembali meningkat. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan hingga Kamis sore 28 Maret 2024 tercatat sudah ada 390 kematian

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024