Hari Pertama Tiket Progresif KRL, Antrean Mengular

Antrian tiket Commuterline di Stasiun Depok
Sumber :
  • Desy Afrianti/VIVAnews
VIVAnews -
Raup Laba Bersih Rp474 Miliar pada 2023, BRI Insurance Bagikan Dividen Rp 118 Miliar
Hari ini, Senin, 1 Juli 2013, tiket
progresif commuter line
Ombudsman: Bunga Investasi yang Sangat Tinggi Itu 99,9 Persen Penipuan
mulai diberlakukan. Dengan sistem ini tarif dihitung berdasarkan jumlah perjalanan.
Presiden NOC Prancis Dukung Timnas Indonesia U-23 Tembus Olimpiade 2024

Adanya
Public Service Obligation
(PSO), setiap lima stasiun pertama, tiket yang harus dibeli para penumpang menjadi Rp2.000 dan tiap tiga stasiun berikutnya hanya Rp500.


Tiket progresif membuat harga tiket jadi lebih murah. Biasanya, tarif perjalanan terjauh Bogor-Jakarta dikenakan tarif Rp9.000, kini hanya Rp5.000.


Sistem baru ini membuat transaksi tiket jadi lebih lama dari biasanya, sebab petugas harus menyesuaikan harga tiket dengan stasiun tujuan, karena kini harga tiket tiap stasiun berbeda.


Dulu, tiket dipukul rata untuk Depok-Jakarta sebesar Rp8.000. Kondisi itu membuat antrean penumpang mengular di loket karcis. Pantauan
VIVAnews
di Stasiun Depok Lama, panjang antrean mencapai 20 meter lebih.


Antrean terjadi sejak pukul 05.30 WIB. Antrean panjang tampak di tiket
single trip
yang membuka lima loket, sedangkan di loket
multi trip
tidak terlalu parah.


Penumpang yang sebagian besar pekerja mengeluh, karena mereka jadi terlambat menuju kantor. Keterlambatan diperparah oleh mogoknya satu rangkaian KRL di Stasiun Kalibata. Saat ini, tiga rangkaian
commuter line
masih berada di stasiun dan belum bisa diberangkatkan.


Humas PT Kereta Api Indonesia, Mateta Rijalulhaq, sebelumnya mengatakan bahwa pihak yang paling diuntungkan dengan adanya
Public Service Obligation
(PSO) adalah para penumpang.


"PSO diberikan pada penumpang, subsidi itu untuk penumpang bukan PT KAI, yang diuntungkan itu masyarakat," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya