Proyek Deep Tunnel Ditolak, Jokowi Akan Temui Menteri PU

Smart tunnel Malaysia
Sumber :
  • http://smarttunnel.com.my

VIVAnews - Meski rencana pembangunan Multi Purpose Deep Tunnel (MPDT) atau terowongan raksasa ditolak oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersikukuh akan tetap merealisasikan proyek antibanjir tersebut.

BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 1,36 Triliun

Karena itu, dalam waktu dekat Jokowi akan bertemu dengan Menteri PU Djoko Kirmanto. "Saya pingin bertemu Pak Mentri PU. Saya ingin dialog kenapa dia menolak realisasi pembangunan proyek ini," kata Jokowi di Balai Kota, Rabu 8 Mei 2013.

Ia merasa ada perbedaan persepsi mengenai pembangunan terowongan raksasa ini. Perdebatan itu terkait hasil survei yang dilakukan kementerian dan pihak swasta yang akan menjadi mitra Pemprov DKI Jakarta.

Pihak swasta menganggap proyek gorong-gorong raksasa sepanjang 26 kilometer dengan jalur Balai Kambang hingga Pluit itu menguntungkan untuk investasi.

Sedangkan Kementerian PU, melalui riset Ditjen Pengairan menilai proyek ini . Selain kecilnya debit air yang dialirkan, proyek ini butuh dana besar untuk realisasinya.

Jokowi ingin perbedaan paham ini selesai secepatnya. Ia tetap berharap bisa bertemu Menteri PU untuk bicara. Menurutnya, bila ini semua selesai, dia bisa fokus pada yang lain, di antaranya mencari sumber dana.

"Pengen-nya tidak pakai duit negara yang di APBN atau yang di APBD. Pendanaan dari sumber ini akan dilakukan bila terpaksa," ucapnya.

Proyek ini terinspirasi oleh smart tunnel di Malaysia. Negeri jiran tersebut telah membangun terowongan untuk mengatasi banjir di Kota Kuala Lumpur sejak 2003.

Mumpung Ramadhan, Ammar Zoni Banyak Berdoa Agar Segera Bebas dari Penjara
Smart tunnel merupakan saluran sangat besar berfungsi sebagai penampung air pada musim hujan. Sedangkan pada saat kemarau dapat digunakan sebagai jalan tol sehingga dapat mengurangi kepadatan arus lalu lintas. Terowongan raksasa ini juga digunakan sebagai saluran sarana utilitas seperti listrik, internet, telepon dan limbah. (eh)
Park Serpong Jadi Lokasi Bukber Dispar Banten, Intip Potensi Bisnis dan Kontribusinya ke Daerah

Lahan kelapa Sawit. (Ilustrasi)

KLHK: 3,37 Juta Hektare Lahan Sawit Terindikasi Ada dalam Kawasan Hutan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan, seluas 3,37 juta hektare lahan sawit terindikasi ada di dalam kawasan hutan.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024