Kisah Andi, Korban Perbudakan Buruh di Tangerang

Buruh pabrik yang diperlakukan tidak manusiawi.
Sumber :

VIVAnews - “Kami mandi jarang, kalau mandi juga pakai sabun krim cuci piring (sabun colek), kerjanya nggak enak, kayak budak. Saya dikasarin, dipukul, tidak dikasih makan. Saya tidak akan kerja di sana lagi.”
 
Itulah sekelumit pengakuan Andi, salah seorang korban penyekapan buruh di Tangerang, Banten, saat diwawancara setelah diantar pulang ke kampung halamannya di Desa Blambangan, Blambangan Pagar, Lampung Utara, Minggu 5 Mei 2013.
 
Kondisi Andi sangat lemah dan tampak tirus. Pada kepalanya yang rambutnya telah dipangkas habis, terlihat sebuah luka bekas pukulan benda tumpul. Wajahnya tampak lebam dan bibirnya terlihat bengkak biru kehitaman. Ia mengaku trauma atas kejadian tersebut.
 
Ia juga bercerita saat penggerebekan, ia diajak polisi ke pabrik tempatnya disekap. “Namun, saya tidak berani lagi ke sana, saya trauma sama tempat itu,” ungkapnya kepada wartawan.

2.000 Hewan Ternak Dilakukan Vaksinasi Antisipasi Wabah PMK Secara Gratis

Sambil sesekali menyeka air mata, ia mengatakan, kegeramannya kepada pemilik pabrik yang telah memperlakukan mereka seperti bukan manusia selama bekerja. Ia mengungkapkan, saat bekerja di pabrik tersebut, kondisi dia bersama pekerja lainnya sangat mengenaskan.

“Kami sering disiksa oleh pemilik dan anak buahnya. Kami ditempatkan di satu ruangan bersama, sempit-sempitan, seperti di penjara. Kalau kerja seperti budak, tidak boleh bersosialisasi dengan warga sekitar,” paparnya dengan mata nanar.

Kekerasan-kekerasan yang dialami antara lain luka bakar akibat sundutan api rokok, siraman bahan kimia, hingga penyakit kulit. “Badan saya melepuh di kaki kanan dan kiri, serta lengan kiri,” ujarnya.
 
Padahal, sebelumnya mereka bisa memperbaiki kondisi ekonomi keluarga dengan bekerja di Tangerang. Begitu pula harapan seluruh buruh yang disekap yang berasal dari desa mereka. Namun, kenyataan berkata lain, mereka justru dijadikan budak dan disekap. (art)

Ternyata Buah Delima Punya Manfaat untuk Sembuhkan Kanker, Benarkah?
VIVA Militer: Pasukan milisi Republik Ossetia Selatan

Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB

PBB memiliki anggota sekitar 193 negara. Namun, di luar jajaran negara-negara tersebut, terdapat setidaknya 9 negara yang belum mendapat pengakuan sebagai anggota PBB. 

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024