- VIVAnews/Mohamad Teguh
VIVAnews - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menyarankan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk maju menghadapi tuntutan adanya persetujuan penangguhan Upah Minimum Provinsi (UMP).
"Hadapi saja tuntutan itu. Kalau saya jadi Pak Jokowi, tentu saya akan hadapi," kata Sofjan kepada VIVAnews, Selasa 23 April 2013.
Kemarin, Senin, 22 April 2013, Tim Advokasi Buruh untuk Upah Layak (TAB-UL) menggugat keputusan Jokowi terkait pengabulan permohonan penangguhan kenaikan upah buruh.
Tim yang terdiri atas Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI), yaitu Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), dan Konfederasi Serikat Pekerja Buruh Lintas Pabrik (KSBSI) Mudhofir SA.
Selain itu ada juga Federasi Serikat Buruh Indonesia (FSBI), serta Federasi Forum Buruh Lintas Pabrik-Persatuan Pergerakan Buruh Indonesia (F-FBLP-PPBI). Mereka mencurigai adanya kecurangan dan kebohongan dalam pelaksanaannya.
Tim gabungan itu berpendapat bahwa beberapa perusahaan yang mengajukan penangguhan itu, telah melakukan rekayasa berupa ancaman dan paksaan kepada para pekerjanya untuk menandatangani penangguhan tersebut.
Pihak advokasi itu mendaftarkan gugatannya ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN). Sementara itu, Jokowi tenang-tenang saja mendengar kabar gugatan terhadap dirinya. Dia tidak keberatan apabila ada pihak yang keberatan dengan keputusannya itu.
Sofjan menanggapi sinis tentang gugatan Tim Advokasi Buruh. Bahkan dia mempertanyakan kebenaran keberadaaan serikat buruh. "Saya ingin bertanya, siapa serikat buruh yang mereka wakili itu? Apakah serikat buruh yang nyata atau yang fiktif?" tuturnya.
Dia menilai, langkah Jokowi sudah tepat. Keputusannya untuk menangguhkan kenaikan UMP memang membantu perusahaan--yang memohon penundaan itu adalah perusahaan padat karya--untuk terus bertahan.
Apindo saat ini kesulitan karena harus menghadapi biaya operasional yang tinggi. Dengan adanya keputusan itu, orang nomor satu di DKI Jakarta bisa menolong puluhan ribu pekerja di berbagai industri tersebut.
"Jokowi ingin menyelamatkan buruh agar tidak di-PHK (pemutusan hubungan kerja)," tambah dia.
Hal serupa juga dituturkan oleh Ketua Apindo DKI Jakarta, Soeprayitno. Pria yang akrab dipanggil Pri, mengatakan bahwa posisi Jokowi memang sulit. Dia justru merasa iba kepada mantan gubernur Solo itu. "Memang tidak mudah untuk menyenangkan semua pihak. Menaikkan upah buruh dinilai salah, lalu tidak menaikkan juga salah," kata dia.
Prabowo Mau Buat Presidential Club, Jusuf Kalla: Tentu Baik, Positif
Wakil Presiden RI periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla atau JK, menyambut positif wacana Presiden terpilih Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club
