- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menata pedagang kaki lima, caranya yakni dengan menggabungkan mereka ke dalam program revitalisasi 23 pasar tradisional di Ibu Kota. Penataan ini harus segera dimulai mengingat para pedagang sudah mengganggu pejalan kaki dan memacetkan jalan.
"Mereka akan ditempatkan sesuai dengan barang dagangannya. Barang kering dipasar kering, barang basah di pasar basah,"kata Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, saat blusukan di pasar Meruya Ilir hari ini.
Jokowi menjelaskan, program revitalisasi 23 pasar ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai pada bulan Juli 2013. Pasar yang pertama yang menjadi sasaran yakni pasar Meruya Ilir, dengan pembangunan 250 kios dan menghabiskan anggaran Rp9 Miliar.
Dalam pembangunan ini, dirinya menegaskan tidak ada biaya jual beli dan sewa bagi pedagang pasar. "Pedagang hanya dibebani retribusi sebesar Rp 5000 perhari,"kata mantan Wali Kota Solo itu.
Ringankan Beban
Menurut Jokowi, yang menjadi masalah bagi pedagang pasar selama ini adalah sewa kios. Pasalnya mereka selalu dibebani sewa kios dengan harga Rp200-300 juta per tahun dan belum termasuk retribusi.
Hal tersebutlah yang menjadikan PKL sulit memiliki kios di pasar dan memilih berdagang di bahu jalan. "Untuk itu kita ringankan beban mereka. Cukup retribusi saja. Semua punya hak jualan dipasar. Untuk kios biar mereka undi sendiri nomornya sesuai zonasi. Kita tidak mengurus jadi semua terbuka," katanya.
Selain merevitalisasi pasar, Jokowi akan melakukan perombakan besar besaran kepada manajemen pasar. Ini penting dilakukan agar keberadaan pasar bisa terjaga dengan baik. (ren)
Langit Yunani Tiba-tiba Berubah Jadi Oranye, Ini Penyebabnya
Media sosial dibanjiri dengan gambar-gambar oanye langit di Ibu Kota Yunani yang membuat penduduk setempat dan wisatawan tercengang.
