Sumber :
- Zahrul Darmawan
VIVAnews
- Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal TNI, Rukman Ahmad, membantah telah terjadi penyerangan oleh anggota TNI ke Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, pada Sabtu malam 20 April 2013.
Rukman menyatakan bahwa hal itu merupakan kesalahpahaman dengan warga. "Saya klarifikasi. Itu bukan penyerangan, hanya salah paham saja dengan warga dan lokasinya di depan kantor PDIP," ujar Rukman saat dihubungi.
Rukman menyatakan bahwa hal itu merupakan kesalahpahaman dengan warga. "Saya klarifikasi. Itu bukan penyerangan, hanya salah paham saja dengan warga dan lokasinya di depan kantor PDIP," ujar Rukman saat dihubungi.
Kejadiannya, Rukman melanjutkan, bermula dari seorang anggota Batalyon Zeni 13 (Yon Zikon 13), Prada P, bersenggolan dengan warga lalu cekcok saat hendak mengisi bensin di SPBU yang berada di sebelah kantor DPP PDIP.
"Adu mulut biasa dan bisa dilerai," kata Rumkan.
Namun, ketika Prada P ini hendak pergiĀ ternyata ada orang lain di situ yang memprovokasi untuk berkelahi. Karena sendirian, Prada P kemudian memanggil teman-temannya.
"Lalu datang lah sembilan orang. Saat keributan terjadi, warga yang dipukul menghindar dan lari masuk kantor PDIP," kata Rukman.
Ketika dikejar, Rukman melanjutkan, Satpam dan Satgas PDIP mencegah dan melerai. "Sempat ribut lagi. Karena ramai dan ada acara di situ akhirnya anggota kami balik. Tapi ada dua orang yang tertahan," kata Rukman.
Malam itu juga, lanjut Rukman, Komandan Batalyon Zeni 13 datang dan minta maaf atas insiden yang terjadi. "Dan Yon sudah minta maaf. Sekarang 10 anggota itu sedang diperiksa Denpom Cijantung," kata Rukman.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kejadiannya, Rukman melanjutkan, bermula dari seorang anggota Batalyon Zeni 13 (Yon Zikon 13), Prada P, bersenggolan dengan warga lalu cekcok saat hendak mengisi bensin di SPBU yang berada di sebelah kantor DPP PDIP.