Kronologi "Penyerangan" Kantor DPP PDIP oleh Oknum Tentara

Sumber :
  • Antara/ Andika Wahyu
VIVAnews - Ketua DPP PDIP, Tubagus Hasanuddin, mengatakan insiden di DPP PDIP di Jalan Lenteng Agung bermula dari keributan kecil di sebuah SPBU terdekat. Sekitar pukul 19.35 WIB, Sabtu 20 April 2013, seorang anggota TNI AD Yon Zipur 13 terlibat keributan dengan seorang pemuda.
Tabungan Bisa Terkikis Inflasi, Ini Bisa Jadi Salah Satu Opsi Simpanan

Keributan itu berlanjut menjadi perkelahian. "Kemudian anak ini melarikan diri ditengah keramaian pengajian sekitar DPP," kata Tubagus Hasanuddin dalam pesan singkatnya.
Cincin di Jari Manis Han So Hee Jadi Bukti Cinta? Kembali ke Korea Usai Kencan dengan Ryu Jun Yeol

Tentara itu kemudian mengundang teman-temannya dan secara  bersamaan datang ketempat  kejadian untuk mencari anak muda itu. Beberapa orang masuk ke komplek DPP dan sempat memukul seseorang yang sedang duduk-duduk dengan gagang sangkur.
Daftar Mobil Hybrid Paling Laku di Indonesia Februari 2024

"Kemudian 2 orang pelakunya (Pratu Rachmat dan Pratu Junaedi) diamankan oleh walpri ibu Mega," kata Wakil Komisi I DPR ini.

Rupanya, saat keributan itu terjadi Ketua Umum PDIP yang juga mantan Presiden RI sedang berada di situ. Mega bersama sejumlah pengurus teras DPP mempersiapkan berkas-berkas pendaftaran calon legislatif yang akan diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), hari ini.

Tubagus mengungkapkan, kedua pelaku itu sekarang sudah diambil patroli Garnizun dan komandan batalyon Zipur 13 untuk diproses hukum lebih lanjut di kesatuannya. "Jadi bukan penyerbuan," ujarnya.

Ditegaskan oleh purnawan TNI berpangkat Mayor Jenderal ini, "Dan tak ada hubungannya dengan DPP PDI Perjuangan."

Berkaitan dengan insiden ini, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal TNI, Rukman Ahmad, oleh anggota TNI ke Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, pada Sabtu malam 20 April 2013.
Rukman menyatakan bahwa hal itu merupakan kesalahpahaman dengan warga. "Saya klarifikasi. Itu bukan penyerangan, hanya salah paham saja dengan warga dan lokasinya di depan kantor PDIP," ujar Rukman. (umi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya