- Antara/Fanny Octavianus
VIVAnews - Belakangan ini polisi gencar melakukan razia preman. Penangkapan juga dilakukan terhadap sekelompok ormas yang disewa oleh pihak tertentu untuk menjaga lahan tanpa izin.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno, Jumat 19 April 2013, berjanji akan membersihkan Jakarta dari segala bentuk premanisme termasuk preman berkedok ormas.
"Selama saya ada di Polda Metro, kami akan berantas preman apapun kedoknya. Preman tetap preman. Kami akan tertibkan ormas bila mereka meresahkan masyarakat," ucapnya di Mapolda Metro Jaya.
Putut menyatakan telah memerintahkan semua jajarnya untuk rutin melakukan pemantauan preman. Anggota diminta cepat tanggap saat mendapatkan informasi.
"Saya perintahkan untuk mengejar para preman hingga para beking di belakang mereka. Kami tidak bisa membiarkan mereka meresahkan masyarakat," ucap dia. Menurutnya, dalam menyelesaikan masalah premanisme, Polda berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan TNI.
"Tugas kami menjaga Kamtibmas, perkuat patroli, terutama Babinkamtibmas. Kami perketat pengawasan. Tindak lanjuti semua informasi dari masyarakat," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, 158 orang dari ormas Laskar Merah Putih diamankan Polres Metro Jakarta Barat pada Senin 15 April 2013. Mereka diduga menghalang-halangi proses eksekusi yang dilakukan Pengadilan Negeri Jakarta Barat terhadap sebuah bangunan di Jalan Tanjung Duren Raya.
Beberapa hari kemudian, Polda Metro Jaya mengamankan anggota ormas Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (BPPPKB) dan kelompok pemuda di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.
Mereka ditangkap Rabu siang, 17 April 2013, sekitar pukul 12.12 WIB. Anggota ormas itu diduga menduduki lahan milik seseorang atas perintah pengacara yang berasal dari kelompok tertentu. Untuk menjaga lahan itu, mereka dibayar sebesar Rp100 ribu per hari. (umi)