Sumber :
- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews
- Mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan tergeletak bersimbah darah di pinggir Jalur Naga, belakang perumahan mewah Lippo Karawaci, Kampung Babakan, Kelurahan Bencongan Indah, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Kamis, 11 April 2013.
Pria yang belum diketahui identitasnya itu diduga koban pembunuhan karena terdapat luka gorok di leher dan bacokan di kepala.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Presdir P&G: Konsumen Adalah Bos
Pria yang belum diketahui identitasnya itu diduga koban pembunuhan karena terdapat luka gorok di leher dan bacokan di kepala.
Korban pertama kali ditemukan Edi (30), satpam perumahan Lippo Kawaraci, sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu Edi sedang melintas di TKP usai pulang kerja. Jenazah korban tergeletak di atas tanah milik Universitas Taruma Negara (Untar).
"Saya kalau pulang atau berangkat kerja selalu lewat jalan itu. Kebetulan saya habis jaga, mau pulang ke rumah. Ternyata ada laki-laki sudah tewas dengan posisi terlungkup, darahnya mengalir ke jalan," ujarnya.
Menurutnya, Jalan Jalur Naga memang sepi saat pagi dan malam hari. Di tempat itu kerap terjadi aksi kriminal seperti curanmor. Adi langsung melaporkan penemuan mayat itu ke atasannya, kemudian diteruskan ke Polsek Kelapa Dua.
Kanit Reskrim Polsek Kelapa Dua, Iptu Mukmin mengatakan, setelah menerima laporan, langsung dilakukan olah TKP. Polisi menemukan luka gorok pada leher dan bacokan di kepala korban.
"Dipastikan korban dibunuh. Tapi kami belum tahu apakah dilakukan perampok atau curanmor, karena kami belum tahu barang yang hilang. Kami juga tidak menemukan tanda pengenal korban," katanya.
Mukmin menambahkan, ciri-ciri korban yakni memakai celana pendek warna hitam, kaos warna biru, umur sekitar 27 tahun, kulit putih, rambut ikal, tinggi sekitar 163. Untuk kepentingan penyelidikan, polisi membawa korban ke RSU Kabupaten Tangerang untuk diotopsi.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Korban pertama kali ditemukan Edi (30), satpam perumahan Lippo Kawaraci, sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu Edi sedang melintas di TKP usai pulang kerja. Jenazah korban tergeletak di atas tanah milik Universitas Taruma Negara (Untar).
