Kronologi Penertiban Kios di Stasiun Kalideres

Aksi Tutup Jalur Rel Kereta di Stasiun Pondok Cina Depok
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto menjelaskan bentrok yang terjadi antara petugas dengan ratusan pedagang kaki lima di stasiun Kalideres, Jakarta Barat bermula dari penertiban kios di tempat tersebut.

Penyanyi Hizrah yang Sempat Viral Kini Sukses Jadi Milyarder di Bisnis Herbal

Awalnya PT KAI bersama anggota kepolisian dari Polsek Kalideres, Polres Metro Jakarta Barat, Korps Brimob dan anggota Marinir mendatangi lokasi pukul 10.00 WIB untuk menertibkan 30 dari 50 unit kios yang ada.

Namun pada saat akan dibongkar, petugas dihalang-halangi dan diprotes oleh sekelompok massa yang mengaku pedagang dengan jumlah 100 orang. 

Serangan Iran Dimulai, Israel Tutup Seluruh Sekolah hingga Waktu yang Belum Ditentukan

"Namun pada saat pembongkaran kios ke-15, terjadi perlawanan dari para pedagang dengan melempari petugas pembongkaran dengan batu, botol, kayu," ujar Rikwanto, Selasa 9 April 2013.

Melihat kejadian tersebut, akhirnya pembongkaran dihentikan menunggu petugas KAI melakukan negoisasi kembali dengan para pedagang. Setelah makan siang, datang gabungan para pedagang dari Pasar Minggu, Duri dan Kranji (Paguyuban Penggiat Pedagang Stasiun) yang berjumlah 200 orang didampingi dari LBH & LSM Merah Putih.

Ali Ngabalin Kasih Bocoran soal Kemungkinan Jokowi Sowan Lagi ke Megawati

Dikatakan Rikwanto, massa ternyata sudah mempersiapkan perlawanan dengan menyiapkan batu, botol, jika pembongkaran dilanjutkan. Melihat situasi kurang kondusif, maka target selanjutnya yakni membersihkan lapak dan negosiasi dengan para pedagang bahwa dalam 2 hari agar mereka menertibkan kiosnya masing-masing.

Pada pukul 16.00 WIB, massa kemudian turun ke rel untuk menyampaikan aspirasi terhadap PT KAI dengan cara memblokir rel KA karena tidak ada yang dapat memberikan penjelasan detail tentang proses penggusuran.

"Pada pukul 17.15 WIB, Kapolsek Kalideres memperingatkan kegiatan unjuk rasa di stasiun melanggar UU dan melampaui batas waktu. Saat diberi arahan, salah satu mahasiswa memprovokasi, kemudian melempari petugas dengan batu di rel kereta api," katanya.

Melihat situasi tidak kondusif, anggota Brimob memberikan tembakan peringatan (peluru hampa), dan dibantu oleh warga setempat, akhirnya massa dapat dibubarkan.

"Kami belum mendapat laporan adanya mahasiswa yang tertembak. Yang pasti beberapa anggota Polri  alami luka karena dilempar batu dan botol oleh massa, termasuk Kapolsek Kalideres," jelasnya. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya