Komplotan Pemerkosa Siswi SMP Itu Bernama Geng Strawberi

Demo Perkosaan dan Pelecehan Seksual
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Jelang Lebaran, Irish Bella Ajarkan Anak Cara Bedakan Nominal Uang THR
- Kepolisian Resor Jakarta Timur, sudah menangkap lima dari 10 pelaku pemerkosaan terhadap ESR (13), siswi salah satu SMP Negeri di Jakarta. Pelaku yang terbilang masih anak-anak itu menamai kelompok mereka dengan sebutan geng strawberi.

Gunung Kidul Yogyakarta Diguncang Gempa, Getaran Terasa hingga Pacitan
           
Pelek Baru untuk Mobil Kecil Ini Hadir dengan Beragam Warna
Menurut Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Ariest Merdeka Sirait, pelaku ini kerap berkumpul di sebuah minimarket di kawasan Jakarta Timur.

"Jumlah mereka memang sepuluh orang. Berdasarkan pengakuannya, mereka menamakan kelompok strawberi," kata Ariest, Senin, 8 April 2013.

           

Lanjut Ariest, beberapa pelaku masih berstatus pelajar. Namun, ada pula yang sudah tidak melanjutkan sekolah dan menganggur. Reksi, Ilham, Riyan, Rino, Teo, Sangit, Sembung, Amay, Ambon (nama samaran) dan Ipank alias Ilham.

           

"Ada juga yang umurnya 20 tahun dan ada sudah putus sekolah," katanya.

           

Akibat ulah bejat para pelaku, saat ini ESR mengalami trauma berat. Terkait kasus itu, Ariest berjanji akan mendampingi upaya hukumnya sampai kasus itu selesai.  


ESR diperkosa 10 orang pria tak dikenal. Kasus itu bermula dari perkenalannya dengan Ilham melalui situs jejaring sosial Facebook pertengahan Februari 2013 lalu.


Setelah beberapa kali berkomunikasi dan bertukar nomor telepon, awal Maret 2013, pelaku mengajak korban ke kontrakan kawannya di wilayah Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur.


Setelah sampai, IM mengajak korban ke tempat pelaku dan temannya berkumpul. Lokasinya tak jauh dari kontrakan IM. Di sana, ESR dikenalkan kepada teman-teman pelaku yang jumlahnya puluhan orang. Di tempat itulah, diduga kuat korban dicabuli para pelaku secara bergilir dengan lebih dulu dicekoki minuman keras.


Belum puas sampai disitu, para pelaku tetap menahannya tinggal di rumah kontrakan tersebut. Mereka menolak mengantarkan pulang dengan berbagai alasan, seperti tidak ada motor sebelum tengah malam. Setelah hari ketiga, korban akhirnya berhasil lolos.


"Korban memohon untuk dijinkan pulang lantaran orangtuanya sudah mencari," kata Ariest lagi.


Tak butuh waktu lama, setelah kasus ini mencuat polisi akhirnya meringkus 5 dari 10 pelaku perkosaan itu. Saat ini kasus masih dalam pengembangan Polres Jakarta Timur. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya