Polisi: Nomor Ponsel dengan Mudah Didapat Penipu SMS

Ilustrasi penggunaan SMS melalui ponsel
Sumber :
  • REUTERS

VIVAnews - Belakangan ini masyarakat pelanggan telekomunikasi seluler kembali diusik dengan penipuan SMS. Warga mulai resah dengan kiriman pesan singkat berisi kata-kata mesum.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

Kepala Subdirektorat Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Audie Latuheru, mengatakan bahwa pelaku penipuan SMS mengirimkan pesan ke nomor ponsel warga secara acak.

Ada banyak cara yang ditempuh pelaku untuk memperoleh nomor-nomor HP. "Bisa mendapatkan dari agen pulsa di pinggir jalan, mungkin tercecer atau terbuang, kemudian dimanfaatkan oleh pelaku," kata Audie kepada VIVAnews.

Biasanya, kata dia, pelaku mengirim pesan ke nomor sesuai dengan sim card yang dia pakai. Misalnya, pelaku pakai nomor Simpati, maka korbannya adalah pelanggan yang pakai Simpati juga. Begitu pula XL, dan lainnya.

Menurut Audie, di zaman sekarang ini, nomor ponsel bisa didapatkan dengan mudah. "Kalau googling saja sudah dapat dari mana saja. Alamat email, dan lain-lain," kata dia.

5 Minuman Alami Bantu Atasi Radang Tenggorokan Selama Puasa

Karena itu dia mengimbau masyarakat agar pandai-pandai mengamankan data diri. "Sekarang kan bagaimana orang mempelajari mengirim sms untuk menjaring korban." Korban yang kurang banyak informasi, pasti tergiur dan terjadilah penipuan.

Meski demikian, polisi tidak serta merta menyalahkan operator. Sebab dia mengakui tidak mudah mengawasi nomor dalam jumlah banyak. Begitu juga penyidik di Subdirektorat Cyber Crime. Polisi membuat prioiritas penanganan kasus.

Menginspirasi Generasi Baru, Fashion Crafty Jakarta Hadirkan Kolaborasi Fashion Photos Project 5

"Kami menangani kasus segitu banyaknya, buat prioritas, yang menyangkut ancaman, pembunuhan melalui media internet, SMS, pasti kami tempatkan urutas satu," katanya. Selain itu aduan masyarakat, serta isu berkembang yang meresahkan.

Berdasarkan data yang dihimpun VIVAnews, SMS yang meresahkan warga meliputi promosi serta iklan. SMS jenis ini biasanya langsung memberitahu maksud dan tujuannya. Pengirim menginformasikan mengenai penjualan barang dengan harga murah dan diskon besar-besaran, atau produk Kredit Tanpa Agunan.

Pesan lain adalah penipuan yang meminta korban menghubunginya. Ada target-target tertentu yang ingin didapat pelaku dengan memanfaatkan kelengahan korbannya. Misalnya: "ASS. Maaf saya H. Salam yang kemarin survey rumah anda. Saya berminat membeli rumah itu, kalau bisa tolong hubungi saya di nomor nomor 081316005xxx."

Kemudian, SMS jenis selanjutnya yang beberapa tahun belakangan ini sempat heboh. SMS ini biasa disebut "Mama Minta Pulsa". Dalam modus ini, pelaku dengan tegas meminta korbannya untuk mengirim pulsa dengan memanfaatkan bahwa pengirim benar-benar orang tuanya.

Pesan itu antara lain berbunyi: "Ini Mama, sekarang Mama lagi di kantor polisi, ada urusan penting. Mama pakai nomor handphone teman. Dompet Mama tertinggal tadi. Tolong segera kirim pulsa ke nomor ini, ya, tetapi jangan dulu telepon, nanti Mama segera menghubungi, Mama akan jelaskan semua masalah ini."

Penipuan melalui pesan singkat atau SMS yang terbaru adalah jenis SMS mesum. Pelaku biasanya meminta korban menelepon ke nomor premium yang dicantumkan dalam SMS.

Ini salah satu contoh SMS yang meresahkan itu. "Ini aku Nia, aku pengen ketemu sama kamu. Kapan kamu ada waktu? Aku lagi kesepian banget, butuh kamu. Telepon aku ke no 08091222XXX yah. Aku tunggu!". SMS ini dikirim melalui nomor 087889345XXX.

Pesan lainnya berbunyi, "Sayang...aq kangeeeeeeeeen ni no aq 08091000XXX. Km tlp skrg yah..aq tunggu tlp km skrg di kamar kost'an aq ya, sayang! mmmmmmuuuuuaaacccchh." Pesan ini dikirim lewat nomor 087885776XXX. (sj)

Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Para anggota TNI itu diduga tak terima Prada Lukman dikeroyok preman di Pasar Cikini, Rabu, 27 Maret 2024. Prada Lukman membela ayah rekannya yang dipalak kawanan preman.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024