Pembunuh Pengusaha Bekasi Ditangkap?

Imam A. Syafei, pengusaha komputer korban pembunuhan
Sumber :

VIVAnews - Petugas Subdit Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap satu orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan terhadap pengusaha komputer Evan Farizal (30) alias Imam Syafi'i. Korban ditemukan tewas dalam bagasi mobil Grand Vitara B 531 EV di area parkir terminal 1C Bandara Internasional Soekarno - Hatta pada Senin malam.

"Iya kami sudah mengamankan satu orang, cuma masih didalami lagi," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Helmi Santika, Selasa 19 Maret 2013.

Namun Helmi belum mau menjelaskan secara detail  identitas, tempat dan kronologi penangkapan tersebut. Sebab, polisi masih melakukan penyidikan terhadap orang yang diduga terlibat itu. "Nanti ya kami masih periksa secara intensif, baik peranannya atau ada-tidaknya tersangka lain," katanya.

Sementara Kanit II Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Komisaris Budi Hermanto menambahkan penangkapan tersebut terjadi pada Selasa sore. " Orang yang diduga terlibat ini sekarang masih diinterogasi," kata Budi.

Sementara Keluarga pengusaha dari Bekasi yang dibunuh itu, sudah mendengar bahwa pelaku ditangkap. Namun mereka belum mendapat pemberitahuan resmi dari polisi.

5 Negara Paling Tidak Ramah Vegetarian di Asia, Ada Korea Selatan dan Jepang

"Baru sebatas konfirmasi, tapi belum ada kabar selanjutnya," kata Ahmad Dardiri, juru bicara keluarga Imam Assyafi'i yang ditemukan terbunuh di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu 16 Maret 2013 lalu.

Korban Orang Baik

Prabowo Gandeng PKB dan Nasdem, Gibran: Ini Bukan Meninggalkan PDIP

Dalam kesempatan itu Ahmad membantah bila korban selama ini ada permasalahan utang-piutang. "Dia orang baik, tidak punya musuh. Tidak punya utang, kalau piutang itu baru mungkin," katanya.

Keluarga sendiri sudah mengikhlaskan kepergian Imam. Mengenai tuntutan kepada pelaku, Ahmad menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berjalan. "Kami ikuti saja. Kami tidak minta pelaku di hukum berat atau dihukum seperti apa," katanya.

"Semua data-data yang diperlukan untuk menangkap pelaku sudah kami serahkan, termasuk bukti rekaman," ujar adik korban itu dalam konferensi pers di rumah duka Jalan Lumbu Utara 2D, Rawalumbu, Kota Bekasi, Selasa 19 Maret 2013.

Polisi menggunakan bukti rekaman suara penyiksaan untuk proses penyidikan dalam kasus ini.  Bukti tersebut, direkam oleh karyawan korban, Taruji (40 tahun). Saat itu korban menelpon, namun diujung telepon justru terdengar ada penyiksaan. Total rekaman berdurasi 25 menit 22 detik.

Selain bukti rekaman, beberapa karyawan korban dan pihak keluarga, juga dilibatkan untuk mencari pelaku yang diduga rekan bisnis korban. "Semua data terduga, dimana dia tinggal dan lain sebagainya sudah kami beritahu ke polisi," kata Ahmad.

Korban sendiri sudah memulai usahanya sejak 2000 silam. Pria asal Banyuwangi, Jawa Timur tersebut sudah tinggal di Bekasi sejak 7 tahun silam. "Tapi KTP dia masih Jakarta, alamatnya sesuai kantornya di Jalan Kramat Pulo Gundul, Tanah Tinggi, Johar Baru Jakarta Pusat," cerita Ahmad.

Selama menjalankan usaha, korban kerap melibatkan orang untuk mencari lelang komputer bekas di kantor-kantor. Biasanya orang itu akan mendapatkan fee dari informasi proses lelang.

Ketika menyaksikan proses otopsi di RSUD Tangerang, Ahmad mengaku melihat kondisi jenazah korban sudah sangat mengenaskan. "Saya belum bisa simpulkan, korban meninggalnya kapan, apa yang terjadi dan diapain saja. Karena itu polisi yang tahu, dari hasil otopsi," katanya.

Ahmad sendiri berjanji bahwa pihak keluarga tidak akan mempermasalahkan proses pengaduan yang sempat ditolak oleh sejumlah Polsek.

"Kalau akhirnya laporan diterima oleh Polsek Bekasi Timur sebagai kasus orang meninggalkan rumah, kami paham. Memang prosesnya seperti itu. Lagipula di Jakarta laporan ditolak karena memang belum 1 kali 24 Jam," katanya.

Keluarga bersyukur atas dukungan media, dalam pemberitaan kasus ini. "Sehingga korban cepat teridentifikasi. Keluarga juga berterimakasih atas kesigapan polisi, khususnya Polres Bandara tempat korban ditemukan. Meskipun sudah meninggal, keluarga tetap bersyukur korban ditemukan. Keluarga sudah ikhlas," kata Ahmad.

Dok. Istimewa

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono menghadiri Transit Oriented Development (TOD) Investment Forum di Tokyo. Heru lihat penandatanganan tujuh dokumen kerja sama proyek MRT.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024