Polisi Bantah Kasus Perampokan Disertai Perkosaan di Bekasi

Lemahnya perlindungan hukum, baik dari sisi undang-undang maupun penegakan hukum membuat kasus-kasus kejahatan seksual terus berulang.
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Prastowo

VIVAnews - Seorang warga Kota Bekasi mengungkapkan adanya perampokan yang disertai perkosaan atas seorang perempuan berusia 21 tahun. Namun, kepolisian setempat menyatakan bahwa kasus itu hanya perampokan, bukan perkosaan. 

Sopir Bus yang Ajak Makan 30 Penumpang di Rumah Mertuanya saat Lebaran dapat Rp100 Juta

Indriati mengungkapkan kasus itu berlangsung di sebuah rumah kontrakan  yang dia kelola di Kampung Markan RT 8, RW 3, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat. Insiden itu, ungkap Indriati, terjadi pada Senin dinihari kemarin, 18 Maret 2013.

Peristiwa itu diketahui setelah korban berinisial Af itu berteriak minta tolong dengan posisi tangan di belakang dan masih terikat kabel. "Waktu itu korban hanya pakai kaus warna merah. Tanpa mengenakan celana," ujar Indriati kepada wartawan pada Selasa 19 Maret 2013.

Saat teriak minta tolong, ungkap Indriati, perempuan asal Cirebon itu tepat di depan pintu. "Tolong saya bu, motor saya hilang. Saya diperkosa bu," kata korban sambil menangis, seperti ditirukan Indriati. Di leher korban terdapat bekas cekikan dan jeratan kabel. Mukanya juga lebam akibat dipukul pelaku.

Setelah ikatan itu dilepas, korban berkali-kali muntah darah, sehingga oleh warga kemudian dibawa ke RSUD Kota Bekasi untuk diberikan perawatan.
"Senin sore korban sudah boleh pulang, dan melaporkan kasus ini ke unit Perlindungan Anak dan Perempuan di Polresta Bekasi Kota," kata Indriati.

Korban tidak melihat jelas wajah pelaku karena wajahnya ditutup bantal, dan mulut disumpal celana dalam. Saat itu dia juga sedang tidur pulas.
Meski tidak tahu ciri-cirinya, namun diperkirakan pelaku hanya satu orang. Pelaku masuk ke rumah dengan cara mencongkel jendela depan.

"Saya tidak tahu persis, apakah korban diperkosa atau tidak. Saya belum ketemu dia lagi. Tapi pengakuan terakhir, katanya dia hanya dipegang-pegang, dibolak-balik. Kepalanya juga disiram air dan dipukul pakai gayung oleh pelaku," kata perempuan berusia 49 tahun itu. Pelaku berhasil membawa kabur sepeda motor korban Honda Beat warna hijau dan satu BlackBerry Gemini.

Korban diketahui baru satu bulan ini mengontrak di tempat tersebut. Sehari-hari dia bekerja di pabrik sepatu, PT Shung Shin di Jalan Abadi, Rawalumbu Kota Bekasi. "Dia juga kalau libur kerja, kuliah di Universitas Assyafi'iah di Pondok Gede," ujar Nuratikah, 22 tahun, rekan kerja korban.

Korban dikenal sebagai pribadi yang tertutup.  Dia juga diketahui mempunyai seorang pacar di Cirebon. "Dia sudah dikasih izin sama atasan, sampai kondisinya pulih," katanya.

Saat ini Tempat Kejadian Perkara (TKP) sudah dipasang garis polisi. Korban mengalami trauma berat. "Dia sekarang lagi menenangkan diri di rumah saudaranya di Rawapanjang Bekasi Selatan," kata Nuratikah.

Wakapolresta Bekasi Kota, Ajun Komisaris Besar Hero Henrianto Bachtiar, ketika dimintai konfirmasi membantah korban diperkosa pelaku. "Perampokan iya, tapi tidak diperkosa. Cuma grepe-grepe saja," kata dia melalui pesan di BlackBerry Messenger. (ren)

Ilustrasi/Korban pembunuhan

Ada Luka di Dada hingga Leher pada Wanita yang Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari

Luka di leher waniita tersebut kemungkinan besar lantaran cekikan.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024