Sumber :
- Nur Avifah/ Tangerang
VIVAnews
- Devina Lyra Putri, bocah perempuan berusia 5 tahun yang meregang nyawa dengan luka lebam di tubuh dan kepala, dikenal sebagai anak yang pandai di sekolahnya. Meski masih duduk di Taman Kanak Kanak, namun ia paling menonjol diantara temannya yang lain.
Menurut Neni Puspita, guru Vina di sekolah Paud Ashobar, di Kampung Peusar, Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Devina dikenal sebagai murid penurut.
Baca Juga :
Heboh Warga Dubai Asyik Main Jet Ski saat Kebanjiran, Warganet: Baru Mau Kirim Mi Instan
Beberapa bulan sebelum kejadian keji itu, Vina kerap mengeluh kesakitan namun tidak pernah menceritakan kejadian yang menimpanya. Saat ditanya luka lebam di tubuhnya, dia selalu menutupi dengan alasan terjatuh.
Setelah kejadian pembunuhan terhadap Vina, rumah kontrakan tempat lokasi kejadian tertutup rapat dan diberi garis polisi. Rumah tempat terjadinya aksi kejam pada Sabtu, 16 Maret 2013 kemarin, hingga siang ini masih menjadi tontonan warga.
Kurnia Mega, salah satu tetangga korban mengaku kerap mendengar keributan dari dalam rumah kontrakan yang dihuni pasangan Agus dan Desi. "Mereka sering ribut, kalau ribut sampai kedengaran ke rumah saya," kata Kurnia.
Desi, sang ibu tiri itu dikenal sebagai orang yang pendiam dan jarang sekali bergaul dengan tetangga. Kini Desi menjalani pemeriksaan di Polresta Tangerang.
Seperti diberitakan sebelumnya, Devina Lyra Putri, meninggal saat tiba di Rumah Sakit Siloam Karawaci. Jenazah korban langsung dirujuk ke RSU Tangerang.
Peristiwa sadis tersebut berawal ketika dia dibangunkan ibu tirinya. Lantaran tak juga bangun sang ibu tiri memukul dan mendorongnya ke kamar mandi hingga terbentur ke tembok dan mengakibatkan korban tidak sadarkan diri.
(Laporan: Nur Khavifa, Tangerang | umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Beberapa bulan sebelum kejadian keji itu, Vina kerap mengeluh kesakitan namun tidak pernah menceritakan kejadian yang menimpanya. Saat ditanya luka lebam di tubuhnya, dia selalu menutupi dengan alasan terjatuh.