Sutarman: Teroris Kini Pakai Komunikasi Tradisional

Lokasi penangkapan teroris perampok emas di Bekasi.
Sumber :
  • VIVAnews/Erik Hamzah
VIVAnews -
Terpopuler: Kakak Beradik Korban Kecelakaan Tol Cikampek, Penyamaran Polisi Tangkap Pengedar Ganja
Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komjen Sutarman mengakui ada perubahan dalam komunikasi kelompok-kelompok teroris di Indonesia. Para terduga teroris itu kini tidak lagi menggunakan alat komunikasi modern.

Top Trending: Naik Bus Hantu dari Lampung ke Bekasi, Pimpinan Aolia Mbah Benu Beri Klarifikasi

"Kalau ada apa-apa, mereka kirim kurir. Berkoordinasi dilakukan dengan bertemu di satu tempat," kata Sutarman di lokasi penggerebakan terduga teroris di Bekasi, Jumat 15 Maret 2013. "Tidak lagi lewat internet."
Dari Kristen ke Buddha, Akhirnya Marcell Siahaan Temukan Ketenangan di Islam


Selain itu, imbuhnya, kelompok teroris juga kini tidak hanya bergerak dengan menyerang personel keamanan dan tempat-tempat umum. "Mereka juga melakukan langkah sosial politik," tegasnya.


Meski tak menjelaskan apa yang dimaksud dengan langkah sosial politik itu, Sutarman lalu mengungkit wacana pembubaran Datasemen Khusus 88. Isu pembubaran ini muncul setelah beberapa organisasi Islam memunculkan video yang disebut berisi penyiksaan terhadap terduga teroris. "Pembubaran Densus 88 itu keliru. Kami sudah coba jelaskan," kata dia.


Menurutnya, jaringan terorisme telah menyalahgunakan agama untuk kepentingan mereka sendiri. "Jangan kita lihat agamanya, tapi perbuatannya. Mereka justru menyalahgunakan agama supaya diterima di masyarakat," tegasnya.  (umi)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya