- topik pagi-antv
VIVAnews - Sebelum dibunuh dan dimutilasi, Darna Sri Astuti (33), sudah sering mencoba untuk melarikan diri dari rumah karena terus disiksa oleh Bengget Situmorang (35), yang tak lain suaminya sendiri.
"Istrinya sering mencoba kabur dan dicari pasti ketemu, kemudian dipukuli," kata Elis, tetangga pelaku kepada VIVAnews, Kamis, 7 Maret 2013.
Ia menceritakan, korban bertubuh gemuk sedangkan pelaku sempat mengatakan menginginkan wanita yang lebih langsing. Atas keinginan itu, pelaku bertemu seorang tukang jamu bernama Tini yang biasa jualan di terminal Kampung Rambutan."Dia bertemu tukang jamu itu," katanya.
Kemudian dijadikan pembantu di rumahnya dan berlanjut menjalin hubungan asmara."Pelaku punya hubungan asmara dengan tukang jamu," katanya.
Menurut Elis, pelaku dikenal sebagai lelaki yang suka mabuk dan sering kali melakukan kekerasan fisik terhadap istrinya. Beberapa waktu lalu, dia sempat melihat bercak darah pada celana korban.
"Istrinya sekitar tiga minggu tidak keluar rumah, sebab sudah sakit parah karena sering digebukin. Dia tampak sakit, jadi tidur-tiduran dan bahkan sempat muntah darah," ungkapnya.
Darna Sri Astuti dan Benget Situmorang diketahui sudah menikah selama 10 tahun, namun hingga saat ini mereka belum mempunyai keturunan.
Saat ini, Benget Situmorang dan Tini ditetapkan sebagai tersangka kasus mutilasi terhadap Darna. Keduanya disangkakan pasal yang berbeda. Benget terkena pasal 340 jo pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana hukuman mati atau hukuman penjara minimal 20 tahun, sedangkan T dikenai pasal 55 jo 56 jo 340 KUHP. (eh)
MUI Harap Idul Fitri 1 Syawal 1445 H Jadi Momentum Rekonsiliasi Nasional
Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan bahwa Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1445 H tahun ini bisa jadi momentum kebersamaan umat muslim di Indonesia.
