- ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Toni Harmanto, memastikan dapat mengungkap kasus dugaan pelecehan seksual terhadap RI, bocah berusia 10 tahun yang masih duduk di bangku kelas lima sekolah dasar.
"Minggu ini akan kami ungkap, mulai dari siapa tersangkanya bagaimana proses kasusnya. Kami hingga kini masih terus berkoordinasi dengan Polres Metro Jakarta Timur," kata Toni di kantornya, Selasa, 15 Januari 2013.
Toni juga menengaskan tidak akan ada keraguan dalam mengungkap kasus ini. Proses hukum akan tetap dijalani dan dihormati. Penyidik hingga saat ini masih menelusuri dugaan kasus perkosaan dengan mempelajari hasil autopsi yang sudah keluar dari RSCM.
"Hasil autopsi sudah keluar tetapi tidak untuk dipublikasikan, kita sekarang lagi menunggu hasil visum dari RSUP Persahabatan karena belum keluar," jelas Toni.
Terkait dengan belum ditetapkan status hukum terhadap beberapa saksi yang sudah diperiksa sejak satu minggu lalu, Toni tak mau menjelaskan karena masuk dalam proses penyidikan.
Seperti diketahui, Sebelum meninggal dunia, RI sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta Timur. Dia dilarikan ke rumah sakit itu karena mengalami kejang-kejang dan tidak sadarkan diri.
Bocah RI diduga mengalami tindakan kekerasan seksual karena pada alat vitalnya terdapat luka dan infeksi hingga keluar ulat belatung.
Sampai bocah malang itu meninggal pada hari Minggu, 6 Januari 2013, sekitar pukul 06.00 WIB, tidak ada ungkapan dari mulutnya perihal penyebab infeksi pada kelaminnya. Sebab, RI yang semula periang, tiba-tiba menjadi pendiam. (eh)
Megawati Panaskan Mesin Politik PDIP, Pimpin Konsolidasi untuk Pilkada 2024
PDIP menggelar rapat konsolidasi pemenangan untuk menghadapi Pilkada 2024. Rapat itu dipimpin langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Sekolah Partai.
