Kartu Berlangganan KRL Distop, Penumpang Kaget

Kereta KRL Commuter Line
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Terhitung mulai hari ini, Senin, 3 Desember 2012, PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KJC) menarik kartu berlangganan elektronik Commet (Commuter Electronic Ticket). Top up atau isi ulang kartu sudah tidak dapat dilakukan dan penumpang diminta untuk membeli tiket biasa.

Namun, sosialisasi dianggap kurang. Banyak penumpang pemegang kartu commet di Stasiun Bogor, Jawa Barat, kebingungan dengan penerapan aturan baru ini. Ratusan penumpang KRL merasa kecewa karena sudah tidak diberlakunya lagi kartu tersebut.

"Kami kaget, commetnya sudah tidak bisa digunakan lagi. Petugas memberitahu agar membeli karcis biasa," kata Larvi, salah seorang penumpang KRL, pemilik kartu commet.

Menurut Larvi, harusnya PT KCJ memberikan kompensasi kepada pemilik kartu commet yang merasa dirugikan dengan kejadian longsor di kawasan Cilebut, beberapa waktu lalu.

Kebijakan pengembalian tiket berlangganan yang diterapkan PT KCJ saat kejadian longsor, tidak dimanfaatkan sepenuhnya oleh pemilik kartu berlangganan. Banyak penumpang yang malas datang setiap hari ke Stasiun Bogor hanya untuk mengambil uang pengembalian.

"Setiap hari kan harus naik bus dan dan membuang waktu kalau harus ke Stasiun Bogor. Jadi harus ada kompensasi dong untuk pemilik kartu commet," katanya. 

Banyak penumpang di Bogor yang berharap PT KCJ memberlakukan lagi kartu berlangganan yang dianggap sangat memudahkan. Terutama tidak perlu antre tiket untuk naik kereta.

Wakil Kepala Stasiun Bogor, Enjang Syarif, membenarkan bahwa kebijakan penghapusan kartu commet sudah diberlakukan mulai hari. Kebijakan itu diambil untuk mendukung persiapan penerapan e-ticketing secara menyeluruh pada 2013.

Selain itu, jumlah pemilik kartu berlangganan yang hanya seribu lebih sedikit di Stasiun Bogor juga menunjukan bahwa peminat commet tidak banyak. Apalagi saat dilakukan update, pelanggannya hanya sekitar 800 orang.

Kartu Commet sama fungsinya dengan kartu plastik pengganti uang yang diterbitkan sejumlah bank seperti Mandiri E-toll, Flazz BCA, dan Jak Card Bank DKI. Setiap penumpang bisa mengisi saldonya melalui ATM, mobile banking, internet banking, maupun secara tunai di loket.

Commet punya lebih banyak keunggulan dibanding tiket manual yang berlaku saat ini. Pengunjung tidak perlu lagi antre di loket, lebih transparan karena mengurangi kebocoran dana, serta pergerakan penumpang bisa diketahui secara pasti.

Pemilik kartu commet tinggal menempelkan kartu di gerbang Electronic Data Capture (EDC) yang ada di stasiun sebelum menaiki kereta. Saldo di tiket akan otomatis dipotong sesuai tarif yang berlaku. Bila sudah tidak mau memakai commet, bisa dikembalikan ke loket, dan sisa saldo terakhir akan dikembalikan.

Juru bicara komunitas pengguna kereta "KRL Mania", Nur Cahyo, mengatakan, penarikan kartu Commet ini sudah diprediksi sebelumnya. Dia menilai konsep kartu ini terkesan dipaksakan. "Infrastrukturnya belum siap sehingga akhirnya gagal," kata
Cahyo.

Cahyo menambahkan, konsep saldo isi ulang ternyata tidak berjalan sama sekali. Akhirnya, Commet hanya berlaku seperti kartu abodemen biasa, hanya bentuk fisiknya saja yang berbeda. (sj)

Siap Gusur Dominasi PKS, 6 Parpol Rajut Koalisi Demi Menangkan Pilkada Depok 2024
Elkan Baggott saat berduel dengan kiper Jepang, Zion Suzuki

Jawaban Mengejutkan Shin Tae-yong soal Elkan Baggott Tak Gabung Timnas Indonesia U-23

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong tak memberi jawaban yang lugas saat ditanya perihal Elkan Baggott tak bisa bergabung ke skuad Garuda Muda

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024