Penumpang Taksi: Saya Takut Diperkosa atau Dibunuh

Lalu Lintas Semrawut Akibat Lampu Mati
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Ada dua kasus perampokan dalam taksi di Jakarta pekan lalu. Para korban menggunakan taksi yang berbeda. Michelle Widyawati (24) dan ibunya naik taksi  berinisial Pjs, sedangkan Ratna Komalasari menumpang taksi Fml.

Menurut pengakuan Ratna, peristiwa bermula saat dia akan pulang ke rumahnya di kawasan Gandaria, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu 28 Oktober 2012 malam.

Ketika itu Ratna berdiri di depan restoran McDonald's Pondok Indah. Kemudian dia memberhentikan sebuah taksi yang melintas. Warna biru mirip dengan taksi lain, tapi ternyata beda. Taksi tersebut bermerek Fml.

"Saat saya naik, sopir menanyakan tujuan kemudian melajukan taksinya menuju ke arah Lebak Bulus. Tepat di Bundaran Pondok Indah, taksi berbelok ke arah kiri, yaitu ke Terogong. Tak jauh dari bundaran tadi, taksi berhenti. Sopirnya bilang mau membenarkan sepatu. Tiba-tiba masuk tiga orang ke dalam, dari pintu depan, dua orang langsung mepet saya," ujar Ratna usai memberikan keterangan di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu 31 Oktober 2012.

Saat pelaku masuk, wanita karir itu kaget dan ketakutan. Sebab, kata dia, para pelaku memepet dan memeganginya. Ratna juga sempat melakukan perlawanan. Tapi karena dia hanya seorang diri perlawanannya tidak berarti.

Ketika sudah tidak sanggup melawan, akhirnya Ratna disuruh memakai kacamata yang kacanya sudah ditutup lakban. "Pelaku juga sempat mengancam membunuh kalau saya tidak mau nurutin keinginanya," ujar dia.

Ratna pasrah barang-barang pribadinya diambil. Dia hanya bisa mendengar tasnya diacak-acak oleh pelaku. Di dalam tas itu berisi cincin, anting, dan tiga buah HP. "Saya takut diperkosa atau dibunuh, makanya saya nurut. Mereka meminta pin ATM saya, karena takut saya juga kasih nomornya," kata dia.

Usai menguras barang korban, pelaku mengajak Ratna berputar-putar tanpa arah. Hingga akhirnya dia mengetahui sedang berada di kawasan Jalan Antasari, Jakarta Selatan. Di tempat itu, pelaku mengambil uang di ATM milik Ratna. Mereka berhasil mengambil Rp6 juta.

Setelah itu, dia diturunkan di dekat Astra 2000, TB Simatupang. Ratna langsung berteriak meminta pertolongan warga.

Ratusan Karyawan PT PRLI Demo Lagi, Minta MA Lakukan Penggantian Majelis Hakim

Namun, sayangnya, taksi tersebut tidak bisa dikejar. "Saya langsung menghubungi keluarga dengan meminjam telepon genggam. Setelah itu saya ditemani keluarga melapor ke Polsek Cilandak, tapi diarahkan untuk melapor ke Polres Jakarta Selatan," papar Ratna. (ren)

Chief Executive Officer Indodax Oscar Darmawan.

Asia Tenggara Bisa Jadi Pemimpin Industri Kripto Dunia, Begini Penjelasannya

Penelitian Statista mengungkapkan, pasar kripto di Asia Tenggara diproyeksikan mencapai US$1.787 juta atau sekitar Rp27,5 triliun pada tahun 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024