Nasib Pentungan Satpol PP DKI di Bawah Jokowi

Jokowi Berkunjung ke Pasar Tradisional
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Gubernur DKI Joko Widodo memberikan kulah umum di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis siang 25 Oktober 2012. Di salah satu ruangan di "Pentagon" Indonesia itu, gubernur yang akrab disapa Jokowi itu berbagi cerita tentang Satuan Polsi Pamong Praja (Satpol PP).

BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya

Ini beberapa di antaranya.

Saat masih menjabat Walikota Solo, Jokowi sempat didatangi Kepala Satpol PP saat itu. Mereka berbincang tentang rencana penambahan anggaran untuk kebutuhan Satpol PP.

"Pak, kami minta ditambah 600 pentungan," kata Jokowi mengutip Kepala Satpol PP.

Mobil Listrik Vinfast Pakai Sistem Sewa Baterai, Segini Biayanya

"Terus?" balas Jokowi.

"Sama minta tamengnya 600 unit," Jokowi menirukan.

Dominasi Skuad Timnas U-23 di Piala Asia, Menpora Dito Akan Terus Maksimalkan PPLP dan SKO

"Terus?" Jokowi menimpali lagi.

"Sama pistol, Pak, empat unit," kata Kepala Satpol PP.

Lama-kelamaan, Jokowi mengaku tidak tahan lagi mendengarnya, "Saya bentak. Pak, ingat ya, selama saya menjadi walikota jangan sekali-kali meminta itu." 

Jokowi berprinsip rakyat bukan untuk digebuki atau dipukuli. Berdasarkan konstitusi, negara harus melindungi, mencerdaskan, dan mensejahterakan rakyatnya.

"Akhirnya saya katakan, besok semua pentungan dan tameng dikumpulkan. Masukkan gudang. Selama saya jadi walikota, jangan dibuka," ujar Jokowi disambut tepuk tangan peserta kuliah umum. 

Lalu bagaimana dengan pentungan-pentungan Satpol PP di Jakarta?

"Yang di DKI belum saya kumpulkan. Tunggu waktunya," kata Jokowi. (kd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya