- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Membenahi permukiman di bantaran Kali Ciliwung dan membebaskan warga dari banjir menjadi target Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Tapi, ide Jokowi --sapaan Joko Widodo-- masih mengalami sejumlah kendala dan harus dipelajari, karena tidak mengikuti perencanaan tata kota yang telah dicanangkan sebelumnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Ery Basworo, mengatakan, rencana Gubernur Jokowi untuk membangun kampung deret di lokasi langganan banjir seperti Bukit Duri, Jakarta Selatan, tidak bisa dilakukan secara instan.
Menurut Ery, perlu dilakukan normalisasi Kali Ciliwung agar rencana ini dapat segera diwujudkan. Lebar Kali Ciliwung mengalami penyempitan dari yang semula mencapai 50 meter, kini hanya sekitar 20 sampai 25 meter.
"Ini harus diamankan lebarnya dulu. Apa pun yang akan dilakukan, bila kalinya tidak cukup lebar, akan terus menggenangi atau banjir. Sedikit saja pasti banjir," ujar Ery di Jakarta, Rabu, 24 Oktober 2012.
"Apalagi, daerah Kampung Pulo yang kemarin dikunjungi Pak Gubernur, itu adalah daerah cekung. Jadi, kalau banjir sedikit saja sudah tergenang," lanjut Ery.
Ery melanjutkan, untuk dapat merealisasikan janji Gubernur Jokowi, pelebaran Kali Ciliwung idealnya dilakukan hingga mencapai 50 meter.
"Anda lihat jembatan Kampung Melayu, sisi sebelah selatan, itu 50 meter, ya idealnya seperti itu. Tapi, di sekitar Kampung Pulo, cukup menjadi sekitar 35 meter," katanya.
Dengan cara itu, menurut Ery, banjir kiriman yang kerap melanda wilayah Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, dan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, dapat diminimalisasi. Termasuk juga Kelurahan Bukit Duri, dan Manggarai, yang berada di wilayah Jakarta Selatan.
"Pelebaran kali sudah pasti akan dilakukan pemerintah pusat seiring dengan konsep pak gubernur yang salah satu opsinya akan membangun kampung-kampung susun, sehingga bisa mencapai lebar kali yang ideal," tambahnya. (art)
Bunga Zainal Pamer Saldo 271 T, Netizen: Sombong! Sindir Sandra Dewi?
Lewat unggahan video di Instagram, Bunga Zainal sedang parodi seolah mendapatkan uang sebanyak Rp271 triliun dari hasil tunjangan hari raya atau THR.
