- ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVAnews -- Baru saja melantik gubernur baru, Senin 15 Oktober 2012, DKI Jakarta harus kehilangan salah satu tokoh terbaiknya. Mantan Gubernur DKI Jakarta, Wiyogo Atmodarminto, wafat pada Jumat 19 Oktober 2012 sekitar pukul 20.00 WIB.
Bagi Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung, almarhum adalah seorang pejuang, dari masa kemerdekaan, sumbangsihnya di bidang militer, dan sebagai gubernur. "Beliau juga meletakkan dasar-dasar ibu kota yang kemudian dilanjutkan gubernur berikut. Juga dilanjutkan oleh gubernur sekarang, Jokowi," kata dia di rumah duka, Sabtu 20 Oktober 2012.
Akbar tak menyangka, Wiyogo secepat itu pergi. Saat bertemu di sebuah acara beberapa waktu lalu, Wiyogo tampak sehat meski berusia sepuh. "Pada waktu itu masih tampak fit. Tapi Tuhan yang menentukan," kata dia.
Bahkan, berpulangnya Wiyogo mengagetkan pihak keluarga yang selalu ada di dekatnya. Sebab, tak ada tanda-tanda almarhum sakit. Apalagi, semasa hidupnya, Wiyogo juga rajin berolah raga.
"Ini cukup mengagetkan kita. Karena beliau tidak pernah sakit. Kesehatan selalu baik. Tidak sakit sama sekali sebelumnya," kata menantu Wiyogo, Sumantri Slamet di Rumah Duka, Jalan Banyumas 11a, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 20 Oktober 2012.
Sumantri menjelaskan lagi detik-detik terakhir Wiyogo sebelum meninggal. Saat itu sekitar pukul 18.30 WIB, kata dia, usai Solat Maghrib dan mandi, almarhum terlihat bermandikan keringat. Tak lama kemudian almarhum tidak sadarkan diri.
"Kami buru-buru bawa dia ke Rumah Sakit MMC pakai mobil. Di dalam mobil pun dia memang tidak sadar-sadar lagi," ujarnya.
Sampai di RS MMC, almarhum langsung mendapat segala macam pertolongan. "Dikasih alat kejut jantung, pernafasan. Tapi kayaknya terlambat. Dinyatakan meninggal dunia pukul 20.20 WIB," ucap dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Wiyogo Atmodarminto meninggal dunia di RS MMC Jakarta, Jumat 19 Oktober 2012 sekitar pukul 20.00 WIB. Wiyogo meninggal dunia di usianya ke 85 tahun (sebelumnya ditulis 90 tahun).
Letjen TNI (Purn) Wiyogo Atmodarminto, lahir di Yogyakarta pada 22 November 1922. Pria yang akrab dipanggil Bang Wi ini adalah Gubernur Jakarta periode 1987-1992.
Semasa memimpin DKI, Bang Wi rutin berkunjung ke berbagai tempat di Jakarta. Dia dikenal sebagai pemimpin yang terbuka dan disiplin. Di awal kepemimpinannya, dia memutuskan untuk menerapkan konsep BMW: Bersih, Manusiawi, berWibawa di Jakarta.
Wiyogo pernah menjadi Duta besar RI untuk Jepang. Dia juga pernah menjabat Panglima Kowilhan II (1981-1983) dan Panglima Kostrad antara 19 Januari 1978 hingga 1 Maret 1980. Dia merupakan salah satu pelaku sejarah pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta.
Kirim Gambar Kuburan di Chat, Anak Anggi Pratama: Daddy, Mami di Sini
Meskipun nampaknya sudah mengikhlaskan kepergian Stevie Agnecya, namun Anggi Pratama dan kedua anaknya masih terus mengenang sosok Stevie Agnecya
