- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews – Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo mengaku tak mempermasalahkan apabila Jokowi menolak dikawal voorijder setelah ia resmi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Umumnya, pejabat-pejabat termasuk Gubernur DKI Jakarta memang menggunakan kawalan voorijder ketika bepergian ke mana-mana dalam rangka dinas, untuk menjaga keamanan yang bersangkutan sekaligus mempercepat dia tiba ke tempat tujuan.
“Voorijder atau apa, itu agar tidak merugikan. Saya kira kami hargai hal-hal seperti itu (menolak dikawal),” kata Timur usai pelantikan sejumlah Kapolda dan Kadiv Humas Polri di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Jumat 21 September 2012.
Timur juga mengatakan, tidak perlu ada pengamanan berlebihan kepada kelompok masyarakat tertentu usai Pilkada DKI Jakarta 2012. Menurutnya, masyarakat sudah bergerak aktif melakukan pengamanan-pengamanan mandiri di lingkungan sekitarnya.
“Masyarakat sekarang sudah sadar dengan keamanan lingkungan. Keamanan dilakukan masyarakat sendiri atau satpam, baik di pemukiman ataupun perkantoran. Saya kira semua sudah berjalan. Polisi mengaktifkan, dan mana yang perlu diperkuat polisi, akan diperkuat,” ujar Timur.
Beberapa waktu lalu, Jokowi memang sempat mengemukakan keengganannya menggunakan voorijder karena khawatir akan membatasi hak-hak pengguna jalan lainnya. (sj)