VIVAnews - Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo membantah bahwa yang mengalami amblas adalah jalur utama Jalan Sudirman, melainkan persimpangan antara jalur cepat dengan jalur lambat, atau tepatnya berada di seberang Gedung Sampoerna Strategic sebelah barat arah ke Hotel Indonesia.
Menurut dia, Dinas Pekerjaan Umum telah melakukan antasipasi sementara dengan memberi rambu berupa traffic cone atau kerucut pada jalan ambles tersebut agar para pengendara tidak jatuh terperosok.
Ery menjelaskan, jalan itu terperosok saat PD PAL Jaya tengah melakukan pemindahan utilitas untuk mendukung pembangunan Mass Rapid Transit (MRT). Namun, saat pengurukan kembali struktur tanah kurang padat, sehingga ambles. "Itu tanggung jawab PD PAL," kata Ery Basworo di Jakarta, Selasa 18 September 2012.
Median jalan yang ambles sekitar 2x8 meter dengan kedalaman 50 sentimeter. Ia mengimbau para pengendara untuk berhati-hati saat melintas.
Ery mengharapkan dalam waktu 2x24 jam median jalan yang ambles bisa segera diperbaiki. "Minimal diuruk agar pengendara yang melintas tidak terperosok, tapi sudah diamankan dengan rambu-rambu," ujarnya.
Salah satu karyawan dari PD PAL Jaya, Wawan, mengakui karena kurang padatnya pengurukan maka bekas galian menjadi amblas. Terlebih di kawasan tersebut diguyur hujan, Senin malam.
"Amblas karena kurang padat dan hujan semalam. Kami sudah letakkan rambu pengaman di lokasi seperti pita kuning semacam police line agar tidak menyebabkan kecelakaan," ungkapnya. (eh)
Hakim Geram ke Saksi di Sidang Korupsi Tol MBZ: Proyek Triliunan Gini kok Main-main
Hakim mencecar saksi sampai tidak berkutit di kasus korupsi Tol MBZ. Dalam hal itu juga diketahui kalau tender sudah disetting siapa pemenangnya. Membuat hakim jadi heran
