- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Dua petugas bea dan cukai Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai (KPUBC) Tanjung Priok, Jakarta Utara, ditetapkan sebagai tersangka kasus suap yang meloloskan narkoba jenis sabu-sabu seberat 351 kilogram.
Direktur Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Sufyan Syarif menjelaskan, dua tersangka adalah Handoko alias Yanto selaku pemberi suap dan Hende selaku petugas karantina KPUBC Tanjung Priok yang menerima suap.
"Kedua tersangka sudah kami tahan. Penetapan tersangka dilakukan setelah petugas mencium pelarian Yanto. Yanto ditangkap pada Sabtu lalu di kediamannya di kawasan Indramayu, Jawa Barat," ujar Sufyan di Jakarta, Selasa, 11 September 2012.
Saat ditangkap, Yanto mengaku menerima Rp 40 juta dari gembong narkoba yang hendak menyelundupkan sabu senilai Rp700 miliar itu ke Indonesia. Uang itu seharusnya dipakai untuk menyuap pegawai-pegawai cukai. Namun, ternyata, Yanto hanya memberikan Rp6 juta kepada Hende, sebagai pegawai karantina.
Sementara berdasarkan pengakuan Hende, uang Rp6 juta itu sudah disumbangkannya untuk pembangunan masjid di Gang Masjid, Tanjung Priok, Jakart Utara.
"Kami masih dalami pengakuan penerima suap soal masjid itu," kata Sufyan.
Hingga kini, Sufyan mengaku penyidik masih fokus untuk merampungkan berkas perkara kasus penyuapan ini. Namun, masih terbuka untuk mengembangkan kasus ini terkait penyelundupan dan suap di kantor bea cukai.
"Kami fokus ke kasus ini dulu, karena utamanya ini. Kita lihat nanti," ucapnya.
Sebelumnya, petugas Polda Metro Jaya menggagalkan peredaran sabu-sabu seberat 351 Kilogram dan menangkap lima tersangka berinisial AK, DR, MW alias A dan seorang warga Malaysia, EWH alias J, serta importirnya, Ptr.
Tersangka ditangkap dari sejumlah tempat berbeda di Jakarta dan sekitarnya. Narkoba senilai Rp 700 miliar itu, diselundupkan dari China melalui Malaysia, dan tiba di Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Priok, Jakarta Utara, melalui jalur laut. (eh)
PLN IP Targetkan Perdagangan Karbon Naik 2 Kali Lipat dari 2,4 Juta Ton CO2 di 2023
Sepanjang 2023 carbon trading PLN IP telah mencapai 2.428.203 ton CO2, dan akan meningkat dua kali lipat pada tahun-tahun selanjutnya.
