- Antara/ Yudhi Mahatma
VIVAnews - Jelang pelaksanaan Pemilukada DKI Jakarta putaran kedua pada 20 September 2012 mendatang, isu bermuatan Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA) kian berkembang. Sejumlah spanduk dan baliho yang menyuarakan untuk memilih pemimpin seiman tersebar di sejumlah sudut ibukota.
Menanggapi masalah tersebut, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengatakan pihaknya mendukung penyelenggaraan Pemilukada DKI yang damai, jujur dan adil.
"Saya lihat rakyat sudah dewasa, sudah tahu, mana yang benar," kata Prabowo saat ditemui di kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu, 8 September 2012. "Yang penting kita damai, rukun, politik itu mencari kebaikan untuk rakyat."
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI yang diusung PDIP dan Partai Gerindra, Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), akan bertarung melawan pasangan calon incumbent Fauzi Bowo (Foke) - Nachrowi Ramli (Nara) pada putaran kedua Pemilukada. Dalam perjalanannya, pasangan Foke-Nara didukung oleh sejumlah partai besar seperti Partai Demokrat, PKS, PPP, dan lainnya.
Namun, hal itu tak membuat Prabowo pesimistis terhadap kemampuan Jokowi-Ahok, meski pun tak didukung oleh partai-partai besar. "Dalam politik itu biasa," ucapnya.
Seperti diketahui, spanduk bermuatan isu Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA) kembali bertebaran di sejumlah sudut ibukota. Salah satunya terpasang di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, pada Kamis malam, 6 September 2012.
Ketua Panwaslu DKI Jakarta, Ramdansyah, mengatakan spanduk SARA dengan ajakan memilih pemimpin yang seiman yang terpampang di depan kawasan tersebutt sudah langsung diturunkan malam itu juga. Hal ini dilakukan pihaknya setelah mendapat aduan dari masyarakat yang mengaku resah dengan adanya spanduk ini.
"Anggota Panwaslu Jakarta Selatan sudah menurunkan spanduk tersebut bersama dengan Satpol PP dan pihak kepolisian," katanya. (umi)
Ernando Ari Viral di Korea Selatan karena Joged Mengejek Lawan
Ernando Ari, kiper Indonesia U-23 kini viral di Korea Selatan. Aksinya usai menahan eksekusi penalti pemain Korea selatan U-23, Lee Kang-hee yang menjadi sorotan.
