VIVAnews -- Tim advokasi Pasangan Fauzi Bowo- Nachrowi Ramli malam tadi melapor ke Panwaslu DKI Jakarta terkait dengan munculnya iklan yang diduga berbau kampanye pasangan Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama di beberapa stasiun televisi nasional.
"Kedatangan ke Panwaslu untuk melaporkan adanya dugaan iklan kampanye terselubung Jokowi-Ahok, barang bukti sudah kami serahkan dan akan diproses oleh Panwaslu," kata Sekretaris Tim Advokasi Foke-Nara, Dasril Affandi di Kantor Panwaslu DKI, Jakarta, 29 Agustus 2012.
Untuk melengkapi berkas laporannya, Dasril juga menyerahkan bukti rekaman iklan di empat stasiun televisi yaitu, Trans TV, TvOne, Metro TV dan Trans 7 yang ditayangkan pada tanggal 27 Agustus 2012.
Dasril menduga, dalam iklan tersebut terdapat unsur kampanye terselubung yang menampilkan sosok Jokowi dan ajakan memilih Jakarta baru. Juga menayangkan alat peraga baju kotak-kotak. "Ada yang mencuri start, walaupun tidak terlihat secara tegas, tetapi ini mendompleng," katanya.
"Di iklan tersebut diberitahukan, iklan dibuat oleh Sebuah asosiasi pedagang pasar yang menyebut Jokowi, menyuruh mencoblos pada 20 September 2012, terus mau membuka lapangan kerja. Saat ini kan jelas bukan masa kampanye."
Menurutnya, kampanye putaran kedua Pilkada DKI Jakarta baru dimulai 14-16 September 2012. Sedangkan iklan yang diduga bermuatan kampanye ini ditayangkan pada 27 Agustus 2012.
"Harusnya dia transparan, Jokowi ini kan seolah-olah orang pinggiran tetapi kok bisa beriklan, berarti punya uang dong," ujarnya.
Menanggapi laporan tersebut, pihak Panwaslu sendiri menyatakan masih menunggu surat keputusan dari KPU DKI Jakarta yang menyatakan kalau ada tayangan iklan yang diduga berbau kampanye di empat media televisi nasional.
Kasus Temuan Mayat Bayi Tanah Abang, Polisi Tangkap Orang Tua
Sosok mayat bayi baru lahir ditemukan mengambang di Kali Kanal Banjir Barat, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus).
