- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengaku memiliki harapan yang tinggi terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia, terutama pada usia Republik Indonesia 67 tahun.
Foke mengatakan, pemerintah harus menjalankan roda pemerintahan dengan amanah dan baik agar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada bangsa Indonesia ke depan.
Karena itu, diharapkan setiap individu menyikapi isu-isu yang berkembang secara konstruktif, positif, memberantas korupsi secara sistematis, bukan hanya dengan retorika.
"Buatlah sistem sehingga bangsa ini atau siapa saja tidak punya ruang gerak untuk melakukan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, tidak hanya di pemerintahan tapi juga seluruh lapisan bangsa ini," kata Fauzi Bowo usai mengikuti upacara peringatan HUT RI ke-67 di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat, 17 Agustus 2012.
Masyarakat diminta untuk mengisi kemerdekaan ini dengan peran yang kontruktif dan kondusif. Sehingga bangsa ini bisa betul-betul tumbuh dan berkembang menjadi bangsa yang diinginkan oleh para proklamator dan bangsa Indonesia.
Harapan lain yang diutarakan Foke yakni pada bidang ekonomi. Ia berharap para pelaku ekonomi, khususnya di Jakarta, dapat memberikan kontribusi positif sehingga perekonomian ibukota dapat tumbuh dan berkembang lebih pesat lagi.
"Sehingga pemerataan yang kita inginkan bisa lebih berkualitas, khususnya di Jakarta ini, kita tahu pemerataan itu berlangsung dan berjalan dalam batas dan kemampuan yang cukup baik. Meskipun belum ideal tapi sudah jauh lebih merata dari pada di tempat lain," ungkapnya.
Menurutnya, pertumbuhan pendapatan per kapita di Jakarta hingga kini terus meningkat dan melampaui daerah lainnya di Indonesia.
"Saya ingin dicatat secara khusus, meskipun pertambahan kekayaan terlihat secara nyata di Jakarta tapi pemerataannya pun ada dalam batasan yang baik. Saya kira tak terjadi di banyak tempat. Mari bersyukur dan bekerja keras lebih baik ke depan," ujarnya.
Yen Amblas ke Level Terendah dalam 34 Tahun, Menkeu Jepang Bakal Ambil Tindakan
Menteri Keuangan Jepang, Shunichi Suzuki menyatakan, akan mengambil tindakan yang tepat terhadap pergerakan pasar mata uang yang berlebihan.
