- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Panitia Pengawas Pemilu DKI Jakarta telah memutuskan, ceramah Rhoma Irama tidak terbukti mengandung sentimen suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).
Anggota tim kampanye Jokowi-Basuki, Denny Iskandar mengatakan, pihaknya menghormati keputusan yang diambil oleh Panwaslu DKI.
"Kita hormati Panwaslu karena sudah mengambil sikap. Keputusan itu kami terima," katanya kepada VIVAnews, Senin 13 Agustus 2012.
Namun dia percaya, masyarakat Jakarta sudah sangat cerdas untuk membedakan ceramah berbau SARA dan mana yang tidak.
"Saya kira kecerdasan masyarakat Jakarta sudah sangat tinggi. Filter terakhir ada di rakyat. Kalau ceramah yang berbau, atau dakwah-dakwah yang seperti itu, rakyat lebih tahu," tuturnya.
Meski begitu, dia mengatakan, pihaknya tidak akan mempermasalahkan lagi ceramah Rhoma Irama. "Kami memaafkan saja. Bulan Ramadan kita urus umat, kalau kita bereaksi dan mengurus Bang Rhoma, jadi sia-sia," katanya.
"Bahwa itu masih belum memuaskan rakyat, kembalikanlah kepada rakyat. Kita lebih memilih cooling down," Denny menambahkan.
Dalam keterangan persnya Minggu 12 Agustus 2012 sore kemarin , Ketua Panwaslu DKI Jakarta, Ramdansyah menjelaskan, dari hasil pemanggilan saksi-saksi dan klarifikasi barang bukti tidak ditemukan pelanggaran Pemilukada yang dilakukan Rhoma Irama. Ceramah Raja Dangdut itu juga terbukti tidak mengandung SARA.
Baca selengkapnya di
Regenerasi Petani, Kementerian Pertanian Beri Pembekalan pada Petani Muda
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan salah satu fokus Kementerian Pertanian adalah pemenuhan kebutuhan pangan dan mencapai kembali swasembada pangan.
