Polisi: Pemukulan Santri Tak Terkait Pilkada

Konferensi Pers Kecelakaan Xenia Maut
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto menegaskan, kasus dugaan pemukulan kepada salah satu santri Pondok Pesantren Riyadul Mu'min, Jelambar, Jakarta Barat, berinisial MY, tidak terkait Pilkada DKI Jakarta. Kasus ini murni pidana.

Rikwanto mengatakan bahwa kasus itu merupakan aksi balas dendam setelah korban menampar anak berusia lima tahun berinisial NS pada Rabu, 8 Agustus 2012. "MY menampar lantaran emosi terhadap NS yang tidak mematuhi teguran untuk tidak bermain di depan asrama pondok pesantren."

Sehari usai penamparan, paman NS mendatangi MY. Sang paman meluapkan emosi atas perbuatan MY. Membuat MY terkena pukulan yang dilakukan dua orang berinisial nama RO dan YD pada Kamis, 9 Agustus 2012.

Motif pemukulan kepada MY murni sakit hati. Akibat pemukukan yang dilakukan oleh RO dan YD maka menimbulkan reaksi warga setempat untuk meminta pertanggung jwban RO dan YD, tetapi keduanya melarikan diri ke dalam rumah milik nenek NS.

Warga yang emosi merusak pintu rumah milik nenek NS. Polisi pun segera mengamankan RO dan YD ke kantor Polsek Tanjung Duren. "Sehubungan dengan adanya kejadian tersebut pihak-pihak terkait telah menyadari kesalahan masing-masing sehingga memaafkan," kata Rikwanto.

Rikwanto memperingatkan pihak-pihak yang dengan sengaja mengaitkan kejadian itu dengan isu Pilkada, apalagi SARA, bisa diusut polisi atas tudingan meresahkan masyarakat.

"Setelah saya temukan langsung MY, dan pimpinan ponspes, kasus itu tidak ada kaitannya baik langsung maupun tidak langsung dengan Pilkada. Kalau ada pihak yang coba menghubungkan, fakta tidak sampai di situ. Itu sengketa kecil," kata Rikwanto. (umi)

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024