Mengapa Jokowi Menang Mutlak di Jakarta?

Jokowi Silaturahmi dengan Wartawan
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta sudah melakukan rekapitulasi perolehan suara Pilkada DKI Jakarta 2012. Penghitungan dilakukan tingkat kabupaten/kota di enam wilayah Jakarta, Selasa, 17 Juli 2012.

Dari hasil rekapitulasi, pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, menang sempurna di lima wilayah Jakarta. Sementara penghitungan suara di Kabupaten Kepulauan Seribu hingga malam hari belum diketahui.

Dari hasil penghitungan suara di sepuluh kecamatan di Jakarta Timur, pasangan Jokowi-Ahok meraih suara terbanyak di delapan kecamatan berikut: Matraman, Pulogadung, Jatinegara, Pasar Rebo, Cakung, Duren Sawit, Makassar, dan Ciracas. Sedangkan Foke-Nara menang tipis atas pasangan Jokowi-Ahok di dua kecamatan, yaitu Kramatjati dan Cipayung.

Jokowi-Ahok menang dengan perolehan suara 502.616. Sementara Foke-Nara berada di peringkat kedua dengan perolehan suara 438.393, Hidayat-Didik 163.361 suara, Faisal-Biem 67.205 dan pasangan Alex-Nono 54.626 suara.

Jumlah Daftar Pemilihan Tetap (DPT) di wilayah Jakarta Timur mencapai 1.996.745. Namun, hanya 1.278.520 orang yang datang untuk memberikan hak suara. Berarti, ada 718.225 warga Jakarta Timur yang terdaftar di DPT tapi tidak ikut memilih alias golput. Jumlah golput ini lebih besar dari perolehan suara Jokowi.

Pasangan Jokowi-Ahok juga menguasai perolehan suara di Kota Administrasi Jakarta Barat. Dari hasil perhitungan suara di seluruh kecamatan, pasangan nomor urut 3 itu unggul dengan 467.081 suara. Jumlahnya jauh di atas pasangan Foke-Nara yang hanya 327.495 suara.

Pasangan lain, Hendardji Soepandji-Riza Patria mendapat 327.495 suara. Kemudian Hidayat-Didik memperolah 86.824 suara, dan Faisal-Biem meraih 39.023 suara. Sedangkan pasangan calon Alex-Nono mendapat 38.018 suara.

Jumlah pemilih tetap di wilayah itu tercatat 1.496.636 suara. Sementara jumlah suara sah sebanyak 977.732, dan suara tidak sah sebanyak 19.139. Sementara suara golput mencapai 499.775, lebih banyak dari perolehan suara Jokowi.

Seperti di Jakarta Timur dan Jakarta Barat, jumlah masyarakat di Jakarta Pusat, yang tidak menggunakan hak pilihnya juga terbilang cukup tinggi. Sebanyak 300.582 warga Jakarta Pusat yang terdata di DPT tidak menggunakan hak pilihnya. Jumlah DPT di wilayah itu sebesar 787.424. Berdasarkan hasil rekapitulasi, hanya 486.842 orang yang memberikan hak pilihnya.

"Ada 38 persen pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya di Jakarta Pusat pada Pemilukada DKI tahun ini," ujar Arif Bawono, di Jakarta, Selasa, 17 Juli 2012.

Menurut Arif, ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya jumlah pemilih yang tak menggunakan hak pilih itu. Di antaranya karena saat itu bertepatan dengan hari libur sekolah, sehingga banyak warga lebih memilih untuk liburan.

Kemudian, jelang bulan Ramadan, banyak warga yang memilih bepergian ke luar kota untuk bersilaturahmi dengan keluarga juga berziarah. "Namun jumlah ini lebih kecil dibanding Pemilukada DKI pada 2007 lalu," katanya.

Dari rekapitulasi KPU Kotamadya Jakarta Pusat, Jokowi-Ahok menang dengan jumlah 193.446 suara. Diikuti oleh pasangan calon incumbent Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli dengan jumlah 170.006 suara.

Pada posisi ketiga Hidayat-Didik dengan 54.504 suara. Disusul pasangan Alex-Nono, dengan jumlah 25.902 suara. Pasangan calon dari jalur independen, Faisal Basri dan Biem Benjamin, menempati posisi kelima sesuai nomor urutnya, dengan jumlah 23.373 suara. Pada posisi buncit, pasangan calon yang juga dari jalur independen, Hendardji Supandji dan Ahmad Riza Patria, dengan jumlah 9.841 suara.

Secara keseluruhan, Jokowi-Ahok, menang di lima kecamatan, yakni kecamatan Gambir, Sawah Besar, Kemayoran, Cempaka Putih dan Senen. Sedangkan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli unggul di tiga kecamatan: Menteng, Johar Baru dan Tanah Abang.

Rekapitulasi penghitungan suara di wilayah Jakarta Utara,  pasangan Jokowi-Ahok mengantongi 325.569 suara dari seluruh kecamatan di Jakarta Utara, dan kokoh di posisi pertama.

Dalam rekapitulasi yang berlangsung di Hotel Harris, Jalan Artha Gading Blok M, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pasangan calon incumbent Foke-Nara hanya meraih 214.449 suara. Kemangan sempurna diperoleh di Kecamatan Cilincing. Sementara untuk kecamatan lain disabet pasangan Jokowi-Ahok.

Sedangkan tiga pasangan lainnya seperti Hendardji-Riza mengumpulkan 13.330 suara, Hidayat-Didik 75.330 suara, Faisal-Biem 23.523 suara, dan Alex-Nono 37.968 suara.

Jumlah pemilih yang terdaftar di Daftar Pemilih Tetap untuk wilayah Jakarta Utara sebanyak 1.162.153 pemilih. Namun hanya 700.635 pemilih yang ikut dalam pelaksanaan Pilgub 11 Juli lalu.

Kesempurnaan kemengan pasangan Jokowi-Ahok, diketahui setelah hasil rekapitulasi di Jakarta Selatan selesai pada Selasa malam, 17 Juli 2012. Pasangan ini mendapat suara 357.172, jauh di atas peroleh suara incumbent Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang mencapai 319.389 suara. Jokowi menang di enam kecamatan di Jakarta Selatan, yaitu Cilandak, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Pesanggrahan, dan Pasar Minggu.

Han So Hee vs Hyeri: Drama Cinta Segitiga Ryu Jun Yeol Kembali memanas!

Sementara pasangan Hidayat-Didik sebanyak 126.989 suara, pasangan Alex-Nono mendapat 43.119 suara, dan Faisal-Biem 62.685 suara. Sementara urutan paling buncit adalah pasangan Hendardji-Riza Patria dengan perolehan suara 18.361.

Kemenangan Jokowi-Ahok disambut meriah oleh tim sukses yang turut hadir dalam acara ini. Mereka langsung bersorak melihat calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung oleh PDIP dan Partai Gerindra itu menang hampir di seluruh wilayah Jakarta.

Total suara sah sebanyak 927. 715, tidak sah 20.065 dan total suara sah dan tidak sah 947.780. Jumlah DPT di Jakarta Selatan tercatat 1.506.981. Jika jumlah DPT Jakarta Selatan 1.506.981 dikurangi jumlah suara yang memilih pada 11 Juli 2012 lalu sebanyak 947.780, maka total masyarakat yang tidak memberikan hak pilihnya atau golput sebanyak 559. 201 atau sekitar 37,1 persen.

Strategi tim sukses
Menanggapi rekapitulasi hasil penghitungan suara Pilkada DKI Jakarta wilayah kota DKI Jakarta, yang mayoritas dimenangkan pasangan Jokowi-Ahok, tim sukses pasangan itu memastikan siap menghadapi Pilkada putaran kedua.

Meski tidak ada strategi khusus, mereka akan berkonsentrasi memperjuangkan nasib warga dan simpatisan Jokowi-Ahok yang banyak kehilangan hak pilihnya. Hal ini karena tingginya jumlah golput.

"Tak ada strategi khusus, biasa saja, yang penting saat ini bagaimana membangun koalisi dengan rakyat, itu saja strateginya," kata Ketua Tim Sukses Jokowi-Ahok, Boy Bernadi Sadikin kepada VIVAnews.

Mengenai koalisi dengan partai lain, menurut Boy, hingga kini belum diputuskan apakah akan berkoalisi dengan partai lain di luar koalisi sebelumnya. Namun, komunikasi dengan beberapa cagub yang tidak lolos keputaran kedua sudah dilakukan.

Meski telah melakukan pertemuan dengan cagub lain seperti Hidayat Nur Wahid, Boy membantah kalau itu disebutnya sebagai upaya untuk membangun koalisi. Harus dimusyawarahkan dengan PDIP dan Gerindra selaku partai pengusung Jokowi-Ahok.

Mengenai mulai maraknya kampanye gelap yang berbau SARA kepada pasangan Jokowi-Ahok melalui sosial media, Boy mengaku tidak khawatir bila hal itu akan mempengaruhi perolehan suara Jokowi.

Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Mohammad Taufik, juga memastikan bahwa kampanye gelap berbau SARA yang diarahkan kepada pasangan Jokowi- Ahok justru membuat pasangan yang khas dengan kemeja kotak-kotak itu makin populer.

"Kami justru ucapkan terima kasih kepada pembuat kampanye gelap, karena kampanye itu, justru rating kami terus naik, rakyat Jakarta lebih cerdas dari pembuat black campaign," katanya.

Karena itu ia mengatakan tidak khawatir dan tidak mempersiapkan strategi untuk meredam kampanye gelap tersebut.

Sementara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, memastikan telah menggodok strategi berbeda memasuki putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2012.

Seperti disampaikan Fauzi Bowo, mengenai  strategi yang akan ia gunakan menghadapi Jokowi di putaran dua masih dirahasiakan. Demikian juga mengenai koalisi kubunya dengan partai lain.

Namun, langkah utama untuk memenangkan pasangan Foke-Nara, Partai Demokrat akan membujuk warga yang memilih golongan putih (golput) alias pemilih yang tidak menggunakan hak mereka.

"Kami yakin ini akan segera ada pembenahan karena golputnya tinggi juga. Kami sekarang akan merangsang yang golput-golput akan datang karena golput itu yakin Pak Foke akan menang," kata Ketua DPP Partai Demokrat, Gede Pasek Swardika.

Hasil rekapitulasi hari ini memang tidak ada yang mengejutkan, karena pasangan Jokowi-Ahok sudah dipastikan menang dalam penghitungan cepat sejumlah lembaga survei. Tapi hasil hari ini juga belum final. Secara resmi rekapitulasi tingkat provinsi akan dilakukan KPU DKI Jakarta pada tanggal 19-20 Juli 2012.

Namun dari hasil sementara ini, masih belum ada pasangan yang memperoleh suara di atas 50 persen. Artinya, perlu diselenggarakan putaran kedua yang diatur dalam UU No. 29 Tahun 2007.

KPU DKI Jakarta memang sudah menjaga kemungkinan akan hal ini. Seperti pada putaran pertama, akan diselenggarakan dulu kampanye penajaman visi dan misi dua calon yang lolos dari putaran pertama. Hal ini akan berlangsung pada 14 hingga 16 September 2012.

Selanjutnya, Jakarta akan memasuki masa tenang pada 17-19 September 2012. Kemudian pada 20 September 2012 mendatang, pemungutan suara Pilkada Jakarta putaran kedua akan berlangsung. (eh)

Cuan di Bulan Ramadan, BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun
Bea Cukai gagalkan peredaran kokain cair

Joint Operation Bea Cukai dan Polri Gagalkan Peredaran Kokain Cair dan Serbuk MDMA

Joint operation Bea Cukai dan Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya ungkap dua kasus tindak pidana narkotika jaringan internasional.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024