Gerindra: Ahok Menang Tanpa Politik Uang

Karnaval Kotak-Kotak ala Jokowi-Ahok
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Laporan politik uang yang dilakukan oleh pasangan Jokowi-Ahok oleh tim sukses pasangan Foke-Nara dinilai mengada-ada.

"Sekarang yang punya uang tanpa ada serinya itu siapa? Apakah Jokowi-Ahok punya duit untuk dibagi-bagi," kata anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Jenderal (Purn) Moetanto, di sela-sela acara pelantikan Laskar Garuda dan Penyerahan Mobil Laskar Garuda di Gedung Piramid, Yogyakarta, Minggu 15 Juli 2012

Menurutnya, sejak awal kampanye, Jokowi-Ahok justru ingin menciptakan pilkada yang bersih tanpa politik uang. "Kemenangan putaran pertama karena cagub-cawagub yang kami usung turun ke bawah dan tanpa uang," katanya.

Lebih lanjut Moetanto menyatakan, masyarakat Jakarta saat ini sudah pandai, cerdas untuk memilih pemimpin yang tidak akan menyengsarakan rakyat DKI.

"Saat ini para pedagang takut lapaknya digusur, pedagang pasar tradisional takut pasarnya dirobohkan dan diganti dengan mal," ucapnya.

Dia yakin, langkah apapun yang dilakukan oleh pasangan Foke-Nara untuk mengkambinghitamkan Jokowi-Ahok, masyarakat tak begitu saja mempercayai. Warga Jakarta ingin perubahan, ingin Jakarta baru.

"Kita tahu bahwa Ahok menang dalam pilkada Belitung Timur dengan suara mutlak meski dari kalangan minoritas. Ahok tak gunakan politik uang untuk menang pilkada," tandasnya

"Kenapa Gerindra memilih Ahok, karena dia sosok yang bersih, menang tanpa politik uang. Menang karena benar-benar mengetahui aspirasi masyarakat," Moetanto menambahkan.

Sebelumnya, tim advokasi calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Foke-Nara menyatakan menemukan adanya dugaan politik uang yang dilakukan pasangan lain selama proses pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada 11 Juli 2012.

Kubu Foke-Nara melihat keganjilan di Kelurahan Pegangsaan RW 07. Dari keterangan warga, mereka mengaku didatangi seseorang yang memberikan uang Rp50 ribu hingga Rp75 ribu per orang dengan cara diselipkan di dalam baju kotak-kotak.

Laporan pun sudah ditindaklanjuti oleh panwaslu dengan memanggil kedua kubu pada Jumat 13 Juli 2012. Selain itu, panwaslu juga telah menerima bukti-bukti berupa foto dan saksi.

Namun, Ketua Panwaslu DKI Jakarta, Ramdansyah, menyayangkan, saksi yang dibawa saat itu bukan saksi yang menerima langsung, tetapi hanya saksi yang mendengar adanya dugaan politik uang saja.

"Bukti foto yang dilampirkan juga bukan foto sedang membagi-bagian uang atau barang melainkan foto terlapor sedang duduk. Kami saat ini masih menunggu saksi yang menerima langsung," katanya.

Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN
Reskrim Polres Metro Jakarta Barat meringkus sipir taksi online bernama Michael Gomgom (30), yang menodong dan memeras seorang wanita yang menjadi penumpangnya.

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas

Reskrim Polres Jakarta Barat, meringkus sopir taksi online, Michael Gomgom (30), yang menodong dan memeras seorang wanita yang menjadi penumpangnya. Dia sedang istirahat.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024