Polisi Gagalkan Pengiriman ABG ke Singapura

Dua wanita korban trafficking diamankan Polda Kalbar
Sumber :
  • Antara/ Jessica Wuysang

VIVAnews - Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengungkap kasus penjualan anak di bawah umur (traficking). Dalam upaya penggerebekan, polisi manangkap satu orang tersangka dan menyelamatkan lima anak yang menjadi korban.

Korban merupakan anak-anak yang direktrut dari Baubau, Makasar, Sulawesi Selatan. Mereka dibawa pelaku dengan menumpang kapal motor Lambelu dengan rute Baubau-Surabaya-Jakarta- dan Kijang.

Polisi menyelediki perkiraan bahwa kelima bocah itu akan dijadikan pekerja seks komersil (PSK). Guna memperdalam dugaan itu, polisi melakukan pemeriksaan terhadap pelaku berinisial HZ, 52 tahun. Pelaku mengaku baru satu kali ini melakukan pekerjaan tersebut.

"Pelaku tidak mengijinkan korban meminta ijin kepaada orang tuanya. Dugaan kuat lainnya, korban dijerat dengan hutang, berupa tiket kapal dan dibelikan baju baru oleh pelaku," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Ajun Komisaris Wirdhanto Hadicaksono, Sabtu, 14 Juli 2012.

Awalnya tersangka menjanjikan akan mempekerjakan kelima anak baru gede itu ke Batam, namun belakangan rencana itu berubah, korban akan dipekerjakan menjadi kasir di sebuah hotel di Singapura.

"HZ berperan sebagai kurir. Dan tersangka L yang bertugas merekrut korban masih dikejar," terang Hadi.

Lima anak dibawah umur yang nyaris jadi korban traficking ini, empat diantaranya berjenis kelamin perempuang masing-masing berinisial KK (14), LS (14), YT (15), PP (15), dan LM (17) laki-laki.

Pihak kepolisian sudah melaporkan kasus ini ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).  Tersangka  dijerat Pasal 6 dan 10 UU RI no 21 tahun 2007 tentang Perdagangan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara.

Korban yang masih dibawah umur  akan serahkan kepada KPAI. Namun belum ada keputusan apakah akan dipulangkan atau ditempatkan di panti sosial.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024