- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Calon gubernur DKI Jakarta dari jalur independen, Hendardji Soepandji mengaku belum mendapatkan kartu pemilih. Bahkan, dia mengklaim, keluarga dan ribuan pendukungnya juga belum mendapat kartu pemilih hingga H-2 pencoblosan.
"Sampai hari ini, pendukung saya dan saya sekeluarga belum dapat surat pemilih," ujar Hendardji di Restoran Sate Khas Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin 9 Juli 2012.
Hendardji tercatat sebagai warga Jakarta. Dia tinggal di Jalan Prapanca Buntu RT 09 RW 04, Kompleks Jakarta Housing, Cipete Utara, Jakarta Selatan. Dia sedianya akan menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 30 di wilayah itu.
Hendarji mengaku tidak tahu pasti berapa jumlah pendukungnya yang belum menerima kartu pemilih. Namun dia mengklaim jumlah pendukungnya yang belum mendapat kartu pemilih sekitar 40 persen.
Target Hendardji meraup 1,5 juta suara dalam pilkada 11 Juli mendatang. Dia yakin pemilihan ini akan berlangsung selama dua putaran. Jika berlangsung satu putaran, kata dia, berarti ada dugaan kecurangan oleh salah satu calon.
Pasangan Ahmad Riza Patria ini tak ingin kecurangan itu terjadi. Sehingga timnya telah mempersiapkan 15.059 orang untuk menjadi saaksi di setiap TPS. Satu TPS, satu saksi.
"Saat ini saya sudah memberikan pembekalan, dan diingatkan kembali agar tidak terjadi kecurangan. Saksi juga diharapkan mengawasi pemilihan, jangan sampai terjadi kerurangan dan ketidakadilan," jelas Hendardji. (umi)
DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya
Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang
