- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Sebanyak 2.852 orang di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Cipinang terdaftar sebagai pemilih dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Jumlah tersebut terdiri atas warga binaan dan juga para petugas.
Demikian disampaikan Kepala Lapas Narkotika Cipinang, Turman Hutapea dalam sambutannya sebelum acara Sosialisasi dan Simulasi Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta di Lapas Narkotika Cipinang, Jakarta Timur, Jumat 29 Juni 2012. "Ada 2.852 warga binaan termasuk petugas Lapas terdaftar sebagai pemilih," ucapnya.
Dijelaskan Turman, rencananya di Lapas Narkotika ini akan terdapat tujuh Tempat Pemungutan Suara (TPS). "Setelah dibagi kisarannya jumlah pemilih paling sedikit sebanyak 315 orang, dan paling tinggi jumlahnya 447," kata dia.
Menurut dia pada umumnya banyak warga binaan Lapas Narkotika tidak memiliki kartu identitas seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP). Namun, kata dia, jika mereka sudah menjadi warga binaan minimal enam bulan, maka mereka sudah bisa memiliki hak pilih.
"Kalau sudah jadi warga binaan selama enam bulan di sini, mereka sudah bisa memiliki hak pilih. Karenanya kami mendapat jumlah pemilih 2.852," ucapnya.
"Kami berharap seluruh warga binaan yang ada di sini bisa ikut dalam pesta demokrasi ini. Karena mereka sama warga Indonesia. Kecuali jika dia warga negara asing, dia tidak berhak jadi pemilih," ujar dia.
Turman menjamin tidak ada "warna" politik di Lapas Narkotika ini. "Meski banyak warga binaan yang memakai baju warna kuning, merah, biru, tapi mereka tidak ada yang mengarah ke satu warna," kata Turman. (adi)
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik
