Janji Gurih Para Calon Gubernur DKI

Kerjasama KPK-Cagub dan Cawagub
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Pemilihan Umum Kepala Daerah DKI Jakarta memasuki tahapan kampanye. Enam pasangan calon mengawali kampanye di hadapan anggota DPRD DKI Jakarta Minggu 24 Juni 2012. Mereka juga memaparkan visi dan misi kepada media di Hotel Melia, Jakarta Pusat.

Senin 25 Juni 2012, para peserta diberi kesempatan menyampaikan langsung visi dan misinya kepada warga Jakarta sesuai jadwal yang sudah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta. (Lihat jadwalnya di sini). Sejumlah program yang gurih pun ditawarkan ke calon massa pemilih.

Alasan Sedan Listrik BMW i5 Belum Memiliki Harga

Pasangan nomor urut satu, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli melakukan kampanye hari kedua dengan sosialisasi sekaligus konsolidasi ke posko Tim Sukses Foke-Nara di Kepulauan Seribu. Kegiatan ke posko kampanye pasangan incumbent ini dilakukan sendiri oleh calon wakil gubernur Nachrowi Ramli, tidak didampingi Fauzi Bowo.

Kampanye kedua calon dari jalur independen, Hendardji Soepandji, diisi dengan kegiatan pengobatan gratis di sejumlah tempat di kawasan Jakarta Utara. Pasangan nomor urut dua ini mengisi kampanyenya dengan mendatangi lokasi pengobatan gratis yang diadakan di 12 tempat di Jakarta Utara.

Rumah Dekat Asrama Brimob di Slipi Dilahap Si Jago Merah, 17 Mobil Pemadam Dikerahkan

Adik kandung mantan Jaksa Agung, Hendarman Soepandji itu berjanji, jika terpilih menjadi gubernur, ia akan memperbaiki pelayanan puskesmas. "Memberikan pelayanan 24 jam, serta melayani jaminan persalinan," ujar Hendarji. Mengenakan baju koko putih, berkopiah hitam dan sarung yang diselempangkan di lehernya, Hendarji mengatakan dalam kampanye ini dia berbagi tugas dengan wakilnya, Riza Patria.

Sementara kandidat nomor urut tiga, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, berkampanye ke warga Jakarta Pusat. Sejak pagi, pasangan ini berdialog dengan warga Jalan Kramat Pulo Dalam I RT 9 RW 3 Jakarta Pusat. Lalu, Jokowi-Ahok yang memakai pakaian khas kemeja kotak-kotak itu bertemu warga Jalan Cempaka Sari I RT 4 RW 1, Cempaka Baru.

Di kawasan padat penduduk itu, Jokowi dan warga berdiskusi seputar masalah pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan.

Pasangan Hidayat Nur Wahid dan Didik J Rachbini, menghadiri kampanye di wilayah Jakarta Barat. Sejumlah tokoh dari PKS dan beberapa anggota DPRD turut hadir dalam acara ini.

TNI Pasti Profesional Tangani Kasus Oknum Diduga Aniaya Anggota KKB Papua

Pantauan VIVAnews, di Gor Lokasari, Taman Sari, Jakarta Barat, acara kampanye dimulai pada pukul 10.10 WIB. Tokoh-tokoh hadir dalam acara ini antara lain,  anggota DPR Komis III, Abu Bakar Al Habsyi, anggota Komisi III Adang Darajatun, ketua tim sukses Triwicaksana.

Sambutan pertama diisi ketua tim sukses Hidayat-Didik, Triwicaksana. Menurut Sani, sapaan akrab Triwicaksana, wilayah Jakarta Barat merupkan wilayah pertama yang disinggahi pasangan Hidayat Didik untuk berkampanye.

"Kami melihat di sini sudah ada tanda-tanda kemenangan. Hari ini kita melakukan finalisasi kampanye, mendulang dukungan suara dari seluruh kawasan Jakarta. Insya Allah pasangan ini dapat dukungan dari seluruh kalangan," ujar Sani.

Calon nomor urut lima, Faisal Basri-Biem Benjamin kampanye ke wilayah Jakarta Selatan. Faisal melakukan perjalanan naik KRL Commuter Line dari Tebet-Manggarai-Setiabudi-Pasar Minggu. Sementara Biem dari Fatmawati-Jagakarsa-Kebayoran Baru-Pasar Minggu.

Faisal mengatakan, kunjungan ke Stasiun Manggarai mendukung pemberdayaan kereta api sebagai alternatif pelayanan publik bagi para warga Jakarta dan penduduk lain yang bekerja di Jakarta.

"Kereta api adalah angkutan publik massal yang bebas polusi dan mampu mengantarkan penumpang dalam jumlah besar. Kami berkomitmen mendukung program PT KA untuk memenuhi target penumpang 1,2 juta per hari," kata Faisal di Tebet, Jakarta Selatan.

Calon yang diusung Partai Golkar, Alex Noerdin-Nono Sampono kampanye di beberapa titik wilayah Jakarta Timur. Salah lokasi dikunjungi adalah di areal parkir eks Bioskop Nusantara, Jalan Jatinegara Barat, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Selain menggelar orkes dangdut, tim kampanye Alex-Nono juga mengadakan pengobatan gratis bagi warga sekitar.

Warga telah memenuhi area eks Bioskop Nusantara sejak pukul 09.00 WIB. Terjadi antrean warga mengikuti pengobatan gratis. Sebanyak dua dokter dan tiga paramedis dikerahkan untuk melaksanakan kegiatan pengobatan gratis.

Tenaga medis juga memberikan obat serta satu paket berisi roti dan satu bungkus mie instan. Warga yang mengikuti kampanye pasangan nomor urut enam ini tampak antusias. Sebagian warga berjoget menyaksikan alunan musik dangdut yang disajikan.

Janji-janji kandidat

Memasuki hari kedua kampanye, semua pasangan calon menyambangi langsung warga Jakarta. Para kandidat berkeliling menyampaikan visi dan misinya. Apa saja janji mereka?

Pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli menawarkan pelayanan publik berkualitas yang mudah diakses masyarakat dan merata. Misi itu diwujudkan melalui penyempurnaan kebijakan, rekayasa sistem, dan inovasi program yang dikenal sebagai reformasi birokrasi.

Nantinya, mereka akan mengatur perizinan, layanan publik berbasis on-line system, e-Government, subsidi pendidikan, jaminan sosial kesehatan masyarakat, subsidi angkutan umum massal, dan subsidi rumah susun sewa bagi masyarakat miskin.

Tim sukses Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli mengaku memiliki strategi khusus menghadapi masa kampanye Pemilukada DKI 2012. Menurut Ketua Media Center Foke-Nara, Kahfi Siregar, pihaknya mengunggulkan strategi kualitas dibandingkan kuantitas. Misalnya, konsolidasi ke posko-posko pemenangan dan bertemu para kader. "Itu lebih efektif dibanding kampanye mengerahkan banyak pendukung dan membuat macet kota Jakarta," kata Kahfi.

Pada kampanye besar di Gedung Olah Raga (GOR) Brodjo Soemantri, Kuningan pada 30 Juni, Foke-Nara akan tampil bersama didampingi para juru kampanye. Sejumlah nama besar akan hadir dalam kampanye ini seperti mantan Gubernur DKI, Soetiyoso, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Edhi Baskoro Yudhoyono, dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.

"Kami ingin tunjukkan bahwa Foke-Nara didukung oleh banyak nama besar dan juga akan ada 180 LSM dan ormas yang akan berkumpul dalam acara tersebut. Totalnya sekitar 50 ribu pendukung, termasuk dari pihak partai pendukung Foke-Nara," paparnya.

Kampanye pasangan calon incumbent ini memang lumayan kencang. Iklan Foke-Nara gencar disiarkan ke sejumlah media elektronik seperti televisi dan radio, media cetak dan juga online. Kahfi Siregar membenarkan ada ribuan alat peraga kampanye berupa spanduk, pamflet, kaos, jaket, topi dan rompi tersebar ke seluruh wilayah Jakarta. Begitupula berbagai iklan di media. Tapi Kahfi menolak menyebutkan dana yang dibelanjakan buat kampanye. "Soal dana kampanye, sesuai aturan sudah kami daftarkan ke KPU DKI Jakarta," kata Kahfi.

Hendardji Soepandji menggaungkan Jakarta jangan "Berkumis" (berantakan, kumuh, dan miskin) sebagai programnya. Menurut dia, selama ini telah mendatangi banyak elemen warga. Nah, dari diskusi dengan berbagai komunitas itu, dia mendapatkan slogan "Berkumis" itu.

"Dari berbagai diskusi dengan warga yang saya datangi, maka saya rumuskan slogan: tegas, manusiawi, visioner, dan hilangkan berkumis," kata Hendardji. Adik mantan Jaksa Agung, Hendarman Soepandji ini mengaku telah menyerap masukan dari warga di selatan, utara, timur, barat hingga pesisir Jakarta.

Untuk merebut kursi DKI 1 ini, Hendardji-Riza menargetkan memperoleh suara sebanyak mungkin di daerah "Berkumis" yang selama ini menjadi basis dukungan. "Hampir di setiap kelurahan di Jakarta ada daerah "Berkumis", kata humas tim sukses Hendardji-Riza, Alief Syachviar.

Bahkan pasangan itu sudah membuat lomba foto untuk membuktikan Jakarta memang "Berkumis". Saat disinggung berapa biaya yang sudah dikeluarkan untuk kampanye, Alief enggan membeberkannya. "Belum dihitung, takut salah," ujarnya.

Kaum pinggiran dan macet

Pasangan Jokowi-Ahok menjanjikan terobosan baru, di antaranya kartu sehat dan kartu pintar untuk kalangan tidak mampu. Menjanjikan ketersediaan pendidikan gratis dari tingkat dasar sampai tingkat menengah atas. Untuk anak-anak Sekolah Menengah Kejuruan akan dibekali dengan keterampilan lain usai menyelesaikan sekolahnya. Agar mereka bisa langsung bekerja.

Jokowi memastikan program ini tak akan gagal di Jakarta. "Ini bukan mimpi, kartu sehat dan kartu pintar sudah ada di Solo," kata Jokowi. Selain masalah pendidikan, yang menjadi fokusnya adakah penanganan macet. Ia menjanjikan 1.000 unit busway, peremajaan kopaja, mempercepat pembangunan monorel dan penataan PKL dan pasar. "Kami bukan ingin menggerakan mobil, tapi menggerakkan masyarakat," kata Jokowi.

Bendahara Umum Tim Kampanye Jokowi-Ahok, Prasetyo Edi Marsudi, mengungkapkan lebih mengedepankan kampanye yang santun. Tim sukses menjadikan masyarakat kelas bawah sebagai sasaran kampanye.

"Kami tidak mau kumpulkam massa dengan memberikan embel-embel yang macam," kata Prasetyo. Salah satu strategi adalah bertanya kepada masyarakat apa yang menjadi masalah saat ini. "Supaya ketika nanti Pak Jokowi jadi gubernur bisa langsung mengeksekusi berbagai masalah-masalah warga," ucapnya.

Pasangan yang diusung PDIP dan Gerindra ini membidik masyarakat di kawasan padat penduduk, dan para pedagang serabutan. Rakyat kecil yang selama ini hanya menjadi komoditas politik ketika event Pilkada saja. "Ketika ada Pilkada mereka didekati, tapi setelah itu mereka ditinggalkan. Ini yang menjadi perhatian kami," ujar dia.

Prasetyo tidak mau menyebut berapa banyak dana yang digunakan dalam pertarungan ini. Namun dia memastikan jumlahnya sedikit, tidak banyak. "Berapa sih paling untuk makan beli nasi bungkus relawan saja. Kami ingin berikan pendidikan politik kepada masyarakat. Kami buka rekening untuk masyarakat yang memang gotong royong membantu pendanaan. Banyak masyarakat yang respek," katanya

Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini ingin membangun Jakarta sebagai Ibukota negara terbaik dari manapun. Jakarta, kata Hidayat, bisa menjadi terbaik di ASEAN. Hidayat menyayangkan, saat ini Jakarta justru penuh masalah. "Misalnya, kemacetan yang akut," ujar Hidayat. Menurut Hidayat, kerugian tahunan akibat macet mencapai angka tidak kurang dari Rp30 triliun. Sebab itu, mengatasi kemacetan akan dijadikannya prioritas utama.

Dia ingin menghadirkan transportasi publik yang nyaman dan ramah. "Saya ingin mewujudkan Jakarta sebagai smart city," kata Hidayat.

Ketua Media Center pasangan Hidayat-Didik Dedi Supriyadi, menjelaskan untuk menggenjot perolehan suara, mereka manfaatkan massa kampanye mendekatkan calon pada masyarakat. Apalagi, katanya, Hidayat bukan orang yang baru dikenal.

"Mungkin dengan ada tatap muka, dengar langsung keluhan masyarakat akan makin yakin coblos nomor 4," kata Dedi. Karena itu, masa kampanye ini dimaksimalkan mendatangi masyarakat, menghampiri warga, dan berdialog. "Warga bisa menyampaikan apa keluhan mereka dan Pak Hidayat menyampaikan apa-apa yang kami lakukan bila terpilih nanti," ujar dia.

Dedi mengaku belum mengetahui dana yang sudah keluar dalam tahapan Pilkada ini. Namun untuk kampanye hari kedua, dia menyebut dana yang terpakai lebih dari Rp60 juta.  "Tapi justru sumbangan dari tim tidak sampai segitu. Lebih banyak dari masyarakat yang menyumbang," katanya.

Durian dan transparan

Pasangan Faisal Basri-Biem Benjamin menawarkan pembangunan keadaban di Jakarta. Pakar ekonomi ini akan menjadikan keadaban sebagai rujukan aktivitas hingga sekecil-kecilnya. Bagi Faisal, dengan keadaban itu, dia yakin mampu mengeluarkan Jakarta sebagai 10 kota paling tidak disukai turis.

"Tapi, jangan khawatir Jakarta ini eksotik, Jakarta ini mirip durian. Dari luar berduri tapi buahnya lezat setengah mati," kata Faisal. Menurut dia, contoh
implementasi keadaban dalam pembangunan adalah tanpa penggusuran. Menurutnya, tidak boleh memaksa warga yang punya tanah menjadi penyewa apartemen.

"Sejahtera dalam dambaan kita, bahagia dambaan kita, karenanya tujuan akhir membahagiakan warga Jakarta," ujar dia.

Pasangan independen ini lebih mengedepankan strategi menyapa warga dibanding mobilisasi pendukung untuk melakukan kampanye ke beberapa wilayah Jakarta. Menurut Ketua Tim Sukses Faisal Basri-Biem Benyamin, Tosca Santoso strategi seperti itu juga menelan banyak biaya.

Tim sukses Faisal-Biem juga menyiapkan ribuan atribut alat peraga kampanye berupa brosur, stiker, spanduk dan kaos. Hingga saat ini, untuk kebutuhan kampanye, tim sukses Faisal-Biem telah mencetak sekitar 5 ribu spanduk, 10 ribu kaos, 200 ribu stiker dan 300 ribu brosur.

Soal dana kampanye, Tim Faisal-Biem, jauh lebih terbuka. Sejak pengumpulan KTP hingga saat ini, menurut Santoso tak lebih dari Rp5 miliar. Dana ini berasal dari sumbangan pribadi Faisal Basri, gala dinner dengan para pendukung dan lelang lukisan. Sedangkan dana yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp15 miliar. Dana tersebut berasal dari saweran, donasi online, dan lain-lain.

Alex Noerdin-Nono Sampono menjanjikan biaya pendidikan dan berobat gratis hanya dengan syarat menunjukkan KTP. "Saya sudah e-KTP, kalau DKI sudah e-KTP tidak akan ada masalah DPT (Daftar Pemilih Tetap)," kata dia.

Pasangan ini akan melanjutkan proyek monorel untuk mengatasi macet. Untuk mengatasi banjir, dia memprogram normalisasi 13 sungai dan pembuatan waduk menyusul selesainya pembangunan Kanal Banjir Timur (KBT).

Alex menjanjikan membangun Jakarta sebagai kota bandar. Dia akan menbangun Jakarta ke arah utara, daerah kumuh, banjir dan pantai kotor. Karena sebagian wilayah laut sudah dikelola swasta, dia memprogram pembangunan kawasan utara Jakarta dan Kepulauan Seribu sebagai kota bandar.

Pasangan ini mengaku tidak menghambur-hamburkan uang dalam kampanye. Tims sukses Alex-Nono, Dodi Reza Alex, memilih kampanye secara efektif. "Langsung kepada masyarakat yang bisa bermanfaat. Ya seperti memberikan pengobatan gratis," kata Dodi. Menurutnya kegiatan pengobatan gratis tidak banyak memakan biaya. "Dokter memang ada honornya, tapi tidak besar. Jumlah tidak bisa saya sebutkan," ucapnya.

Anak sulung Alex Noerdin ini juga tidak mau menyebut dana yang sudah dikeluarkan selama kampanye. "Tidak banyak, saya tidak mau sebut. Sedang kami hitung, tapi saya pastikan semuanya tercatat secara resmi," ujar dia. Menurutnya para penyumbang tidak hanya memberi dalam bentuk uang, tapi berupa logistik, makanan, transportasi seperti mobil, bus, dan sebagainya.(np)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya