Pilkada DKI

Akhirnya "Berkumis" Boleh Ikut Kampanye

Kerjasama KPK-Cagub dan Cawagub
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Panwaslu DKI Jakarta memperbolehkan pasangan calon gubernur DKI Jakarta dari jalur independen, Hendardji Soepandji dan Ahmad Riza Patria menggunakan tagline "BERKUMIS" (berantakan, kumuh dan miskin), saat kampanye.

Keputusan tersebut diambil setelah melakukan mediasi yang keempat antara tim advokasi Hendardji-Riza Patria dan tim advokasi Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. Kedua kubu sepakat untuk menghilangkan kata "lagi" dalam tagline yang berbunyi "Jakarta Jangan Lagi Berkumis" milik pasangan perseorangan itu.

"Rapat kemarin memutuskan untuk menghapus kata "lagi" dalam kalimat itu dan harus mencantumkan kepanjangan akronim BERKUMIS di setiap media kampanye atau iklan politik. Sebab kata "lagi" bisa bermakna negatif karena menjurus pada seseorang," ujar ketua Panwaslu DKI Jakarta, Ramdansyah, Jumat 22 Juni 2012.

Ramdan menyarankan, kata-kata yang digunakan berorientasi positif, misalnya "Mari Bangun Jakarta yang Tidak BERKUMIS".

Keputusan itu juga didasarkan keterangan beberapa ahli, seperti yang disarankan oleh Ketua Badan Pengawas Periklanan P3I (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia), FX Ridwan Handoyo.

Demikian halnya pendapat dari ahli Bahasa Universitas Negeri Jakarta, Sri Suhita, yang menyarankan penghapusan kata "lagi" di kalimat tagline. "Sehingga persepsi yang terasosiasikan pada figur tertentu sesama peserta Pilkada DKI dapat dihindari," jelas dia.
 
Hendardji Soepandji mengaku bersyukur, dan berjanji akan melaksanakan putusan itu. "Harus kami syukuri dan menjadi aneh kalau dilarang karena itu salah satu bentuk kreativitas anak bangsa yang harus dikembangkan untuk menyongsong masa depan bangsa," kata Hendardji.

Berikut isi dari kesepakatan bersama tersebut:
 
1. Penggunaan tagline diperkenankan dengan maksud niat baik, menyampaikan program atau visi-misi calon gubernur agar Jakarta tidak berantakan, kumuh dan miskin (BERKUMIS)

2.Penggunaan tagline tidak dibolehkan bila menjurus-tendensius, menghina pasangan calon tertentu.

3.Akronim BERKUMIS harus disertakan kepanjangan dari singkatan tersebut yakni; Berantakan, Kumuh dan Miskin.

4. Tidak boleh ada pembedaan warna dalam penulisan tagline seperti pada iklan-iklan sebelumnya. Karena pembedaan warna dalam tulisan BERKUMIS bisa menjurus pada penghinaan.

5. Menghapus kata "Lagi" dalam kalimat "Jakarta Jangan Lagi BERKUMIS (Berantakan, Kumuh dan Miskin)". (umi)

Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia
YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian

YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”

YouTube meluncurkan sebuah serial dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini” yang menyoroti lima kreator YouTube dari latar belakang yang berbeda-beda.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024