Pilkada DKI Buat Layanan Publik Gratis Batal

Busway Transjakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI membatalkan program "Senyum Jakarta". Program yang digelar dalam rangka hari Ulang Tahun ke-485 Ibukota Jakarta itu dibatalkan, setelah adanya rekomendasi dari Komisi Pemilihan Umum dan Panitia Pengawas Pemilu DKI Jakarta.

Pilkada Serentak 2024 Diusulkan Ditunda, Ini Sejumlah Pertimbangannya

Dalam program itu rencananya Pemprov DKI menggratiskan sejumlah tempat wisata dan pelayanan publik.

Ketua Panitia HUT ke-485 Kota Jakarta, Hasa Basri Saleh, mengatakan bahwa pembatalan program yang dijadwalkan berlangsung 18-24 Juni itu terkait penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta 2012.

"KPU maupun Panwaslu merekomendasikan program Senyum Jakarta sebaiknya tidak dilakukan tahun ini. Sebab, saat bulan Juni-Juli merupakan tahapan Pilgub. Mulai dari tahapan kampanye, masa tenang, dan penghitungan suara," kata Hasan Basri Saleh, yang juga menjabat sebagai Asisten Perekonomian Sekda Provinsi DKI Jakarta.

Sebenarnya Hasan menyesalkan adanya pembatalan ini, sebab ide awal program ini berasal dari warga Jakarta. Namun, KPU dan Panwaslu khawatir, program "Senyum Jakarta" disalahartikan pihak lain sehingga dapat memicu terjadinya konflik antartim sukses.

Menurut dia, program ini merupakan unggulan kegiatan HUT ke-485 Kota Jakarta. Tercatat ada sekitar 55 kegiatan dengan anggaran biaya mencapai Rp2 miliar.

Momen Bersejarah, Al Quran Berbahasa Gayo Hadir Memperkuat Identitas dan Budaya Aceh

Program ini antara lain menawarkan, layanan gratis masuk ke sejumlah kawasan wisata di Jakarta, layanan gratis pembuatan akta lahir bagi bayi yang lahir tepat di tanggal 18 Juni, pemeriksaan kesehatan gratis di sejumlah puskesmas maupun RSUD di Jakarta, layanan bus Transjakarta gratis, dan lain sebagainya.

Seluruh tempat pelayanan publik itu sudah resmi diberitahu. Pihaknya juga meminta agar seluruh tempat pelayanan publik membuat pengumuman dan meminta maaf terkait pembatalan.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengaku kecewa kepada pihak-pihak yang coba mengaitkan program HUT Kota Jakarta dengan pelaksanaan Pilgub DKI Jakarta. Ia menilai, kekhawatiran itu tidak proporsional dalam melihat dua acara yang berbeda tersebut. 

Menurut Fauzi, yang menjadi kontestan Pilgub DKI kali ini berjumlah 12 orang, sedangkan yang merayakan HUT Kota Jakarta lebih dari 10 juta warga. "Setahu saya, tidak ada perintah untuk membatalkan. Saya berbeda pendapat dalam hal ini. Sebaiknya memang harus dibedakan kegiatan antara memperingati HUT Kota Jakarta dengan kegiatan pigub," kata Fauzi.

Ketua Panwaslu DKI Jakarta, Ramdansyah, membantah telah merekomendasikan seluruh kegiatan dilarang. "Kalau terkait HUT Kota Jakarta silakan saja dilaksanakan. Namun, karena bersamaan dengan masa kampanye, kami menyarankan kegiatan itu tidak dilaksanakan. Atau, dilaksanakan sebelum masa kampanye atau seusai pemungutan suara," katanya.

Panwaslu, tambahnya, khawatir jika program tersebut tetap dilaksanakan sesuai jadwal semula akan muncul asumsi terjadinya ketidaknetralan Pemprov DKI dalam pelaksanaan Pilgub DKI. Hal itu juga dikhawatirkan memunculkan gugatan dari tim sukses pasangan calon. (asp)

Hasil Liga 1: Persib Ditahan Imbang Bhayangkara FC, 5 Gol Striker Persik
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi

Instruksi Irjen Karyoto ke Jajarannya Pastikan Rangkaian Perayaan Paskah Kondusif

Polda Metro Jaya menegaskan bakal memberikan pengamanan pada seluruh gereja yang ada di wilayah Jadetabek saat Tri Hari Suci Paskah yang dimulai hari ini.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024