Lagi, PT KA Janji Ganti KRL Ekonomi Butut

KRL Bogor-Kota
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews-PT Kereta Api (KA) akan mengganti kereta rel listrik (KRL) Ekonomi yang sudah tidak layak jalan dengan KRL AC atau Commuter Line mulai akhir pekan ini. PT KA menganggarkan investasi sebesar Rp150 miliar untuk 160 rangkaian kereta.

Direktur Utama PT KA Ignasius Jonan, mengatakan dana investasi tersebut akan diambil dari dana penghematan BBM. Seperti diketahui, PT KA
mendapatkan kuota BBM bersubsidi sebesar 169.966 kiloliter yang dapat menghemat anggaran sebesar Rp200 miliar.

"Kami menganggarkan RP150 miliar untuk membeli 160 kereta listrik AC dari Jepang pada tahun ini, dan hingga saat ini sudah ada 60 kereta
baru," kata Jonan di Jakarta, Kamis 7 Juni 2012.

Ia menjelaskan kondisi KRL Ekonomi yang dimiliki oleh PT KA sudah uzur dan tidak layak jalan. Ditambah, suku cadang KRL ekonomi susah didapat.

"Kereta yang ekonomi sudah tak layak jalan, sparepart-nya juga sudah susah, kalau ada pesannya lama sekali. Kami akan ganti dengan yang
AC," katanya. Ia berharap pemerintah menerapkan tarif tunggal untuk KRL AC dan tidak disubsidi. Namun, hal tersebut masih harus didiskusikan dengan pihak pemerintah.

Saat ini, kata dia, kereta mampu mengangkut 550 ribu penumpang per hari di wilayah Jabodetabek. Jika salah satu KRL mogok maka dipastikan perjalanan KRL lainnya akan terhambat.

Seperti pagi ini, KRL Ekonomi Bogor-Kota mogok di stasiun Tanjung Barat. Hal ini mengakibatkan jadwal kereta terganggu dan mengalami keterlambatan parah.

SIM Mati Bisa Diperpanjang, Tidak Perlu Bikin Baru

Sebelumnya Kepala Daerah Operasi (Ka Daop) I PT Kereta Api Purnomo Radiq, mengatakan Semua kereta ekonomi akan ditarik dari stasiun dan tempat parkir mereka lalu dijual sebagai besi tua ke Cilegon. Rencana itu dilakukan mulai April 2012 dengan menarik satu kereta ekonomi. Pada 2013, operasional kereta ekonomi dihapuskan seluruhnya.

Pada akhir tahun lalu PT KA juga berniat menurunkan tarif KRL Commuter Line sebesar Rp500 pada 2012. Menurut Kepala Humas KA Daerah Operasi 1, Mateta Rijalulhaq, keputusan itu diambil agar harga tiket dapat dijangkau oleh para penumpang KRL ekonomi.

Mateta mengatakan, mulai tahun 2012 secara bertahap kereta ekonomi diganti menjadi commuter line. Tapi nyatanya, hingga kini KRL Ekonomi yang sudah tua masih dioperasikan.

Juru bicara komunitas pengguna kereta, KRL Mania, Agam Fatchurrochman, menyambut baik rencana itu, sebab menurutnya selama ini kondisi KRL Ekonomi yang tak layak sangat menyusahkan pengguna KRL. Hampir setiap hari KRL Ekonomi mengalami gangguan. "Yang penting sekarang itu bagaimana mekanisme untuk penumpang kurang mampu bisa mendapat tiket dengan harga yang murah," kata Agam. (eh)

Masyarakat Diimbau Waspada Terhadap Penawaran Paket Umrah dan Haji Harga Murah
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia

Pernah Dampingi Gibran ke Papua, Bahlil Bantah Tudingan Tak Netral

Bahlil Lahadalia merespons tudingan dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di MK. Ia dituding tak netral dengan mendampingi Gibran Rakabuming Raka ke Papua.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024