Patung MH Thamrin Diresmikan di Jakarta

Patung MH Thamrin diresmikan
Sumber :

VIVAnews - Namanya diabadikan menjadi jalan protokol di Jakarta, namun tak banyak orang yang mengenal atau mengetahui sepak terjang Mohammad Husni Thamrin atau MH Thamrin. Setelah lama 12 tahun direncanakan, hari ini patung dan taman MH Thamrin diresmikan di jalan yang menyandang nama pahlawan nasional itu.

"Dua tahun terakhir ini, setiap saya berkegiatan car free day, banyak yang menanyakan sosok MH Thamrin itu seperti apa, di Sudirman sudah ada Patung Jenderal Soedirman, jadi kami bangun monumen ini," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo seusai peresmian patung dan taman MH Thamrin, Minggu, 3 Juni 2012.

Monumen tersebut, menurut Foke, menjadi jawaban bagi setiap orang yang sering menggunakan serta mendengar nama MH Thamrin, namun belum begitu mengenal sosoknya.

"Tidak hanya itu saja, mudah-mudahan Beliau menjadi teladan yang baik bagi kita dalam membangun Kota Jakarta," harapnya.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Peresmian patung setinggi 5 meter yang menghadap ke barat itu juga dalam rangka menyambut HUT DKI Jakarta ke 485 tahun.

Pembangunan patung dan taman menghabiskan dana Rp2 miliar yang semuanya berasal dari sumbangan para donatur. "Sama sekali nggak pakai APBD," jelas Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Catharina Suryawati, seusai peresmian patung.

Catharina menyebutkan rencana pembangunan patung HM Thamrin sudah digagas sejak tahun 2000. Donatur pembangunan patung tersebut yakni Nyoman Nanda, Azis Mochtar, Mardjoeki Atmadireja, Hartati Angkosubroto, Trihatma K. Haliman, dan Leomangga Hoemasan.

Mengenal MH Thamrin

MH Thamrin, pahlawan nasional ini lahir di Sawah Besar, Jakarta, 16 Februari 1894, wafat 46 tahun kemudian pada 11 Januari 1941. Meski berayah orang Belanda, ia tak menyandang nama leluhurnya dari Nederland.

MH Thamrin adalah pentolan organisasi Kaoem Betawi dan pemimpin Parindra. Ia termasuk pribumi pertama yang  menjadi anggota Dewan Rakyat (Volksraad) di Hindia Belanda, mewakili kelompok Inlanders.

Dia juga salah satu tokoh penting dalam dunia sepakbola Indonesia. Pada 1932, ia menyumbangkan dana sebesar 2.000 gulden untuk mendirikan lapangan sepakbola khusus untuk rakyat Hindia Belanda di daerah Petojo.

Kematiannya pada 1941 dipenuhi misteri. Tiga hari sebelum ajal, ia ditahan. Versi Belanda, ia bunuh diri. Namun, dugaan ia dibunuh menyeruak. Setelah pemakamannya di Karet, pendukungnya berdemonstrasi, menuntut kemerdekaan Indonesia. (kd)

Sidang Lanjutan sengketa perselisihan hasil Pilpres 2024 di MK

Sidang Sengketa Pilpres, MK Pertimbangkan Hadirkan Mensos hingga Menkeu

Kubu 01 dan 03 meminta izin ke MK agar bisa menghadirkan sejumlah menteri dalam persidangan sengketa Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024