- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Polisi masih menelusuri pengeroyokan yang terjadi saat laga antara Persija Jakarta dan Persib Bandung di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu, 27 Mei 2012.
Tiga tewas dan lima lainnya luka-luka. Dua fotografer juga mengalami luka akibat lemparan petasan di dalam stadion.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menuturkan, kerusuhan itu bukanlah pertikaian antarpendukung kesebelasan. Sebab, tidak ada suporter Persib Bandung yang datang ke Jakarta.
"Sesuai kesepakatan awal, tidak ada pendukung Persib yang menonton di Senayan," kata Rikwanto, Selasa 29 Mei 2012.
Selain itu, dia menambahkan, para korban yang tewas juga tidak mengenakan atribut klub. Pada saat ditemukan, mereka berada jauh di luar stadion.
Lazuardi ditemukan tak bernyawa di depan kolam renang. Sedangkan dua korban tewas yang saat ini belum diketahui identitasnya tergeletak di depan hall basket. "Mungkin terjadi gesekan atau salah paham di antara mereka dan akhirnya tersulut," ujar Rikwanto.
Hingga saat ini, dua korban tewas masih berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan belum ada keluarga yang menjemputnya.
Menurut Rikwanto, polisi sudah mendapat laporan adanya pihak yang mengaku kehilangan anggota keluarga. "Mudah-mudahan cocok. Nanti kami sampaikan," jelasnya.
Satu korban luka atas nama Renaldi sudah dibolehkan pulang kemarin. Sedangkan jasad Lazuardi sudah dimakamkan kemarin.
Pada saat kejadian, Lazuardi mengenakan pakaian yang warnanya mirip dengan kostum Persib. Warga Jalan Sukabumi, RT 08 RW 03, Menteng, Jakarta Pusat itu memakai celana pendek loreng dan baju lengan panjang warna biru.
Ketua Umum Komunitas Suporter The Jakmania, Larico Ranggamone menegaskan bahwa Lazuardi bukanlah anggota resmi The Jakmania. "Korban bukan anggota Jakmania dan dia tidak mengenakan atribut Persija," kata dia. (asp)
