Kodam Tak Tahu Info Senior TNI di Geng Motor

Kapendam Jaya, Kolonel Infantri Adrian Ponto
Sumber :

VIVAnews - Siapa senior TNI yang berada di balik kasus geng motor yang berujung tewasnya tiga orang dan lainnya luka-luka, masih menyimpan misteri. Apakah senior TNI itu masih aktif atau sudah purnawirawan juga masih menyimpan tanda tanya besar.

Markas Komando Daerah Militer Jakarta Raya (Kodam Jaya) masih menutup rapat informasi yang sempat disampaikan Pangdam Jaya Mayjen TNI Waris. Semalam, Waris sempat menyebut ada senior TNI di balik kasus ini. Waris pun sudah melapor kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Tetapi sayangnya, Kodam Jaya masih enggan menyampaikan informasi itu. "Kami belum dapat beritanya. Inisial A, belum dapat orangnya," kata Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Infanteri Adrian Ponto di kantornya, Jakarta Timur, Jumat 20 April 2012.

Adrian mengaku dia hanya berwenang menyampaikan soal hal-hal terkait anggota TNI yang sudah terseret kasus ini. Yakni, ada empat personel yang ditangkap, dan saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif.

Bagaimana tersangka lainnya? "Sekali lagi saya tekankan, saya tidak ingin bicarakan instansi lain. Saya bicara anggota Kodam Jaya yang diduga terlibat. Itu saja," kata Adrian.

Sebelumnya, Waris mengatakan ada petinggi TNI yang lebih senior diduga berada di belakang aksi ini. "Saya dan Kapolda dipanggil Presiden ke Cikeas. Di sana saya bilang ke Presiden, mohon maaf saya belum mampu memenuhi keinginan senior saya yang ekstrem," ujar Mayjen Waris di Hotel Sahid semalam, Kamis, 19 April 2012.

Mendengar hal itu, masih kata Waris, Presiden bertanya siapa senior dimaksud. "Saya jawab lantang: si A, atasan yang memimpin aksi geng motor," kata Mayjen Waris menirukan. Sayang, ditanya wartawan siapa persisnya "A" itu, Waris menolak menjelaskannya.(np)

Sidang PHPU, KPU Tepis Sirekap Jadi Bagian Kecurangan Pemilu
Ilustrasi lahan.

Kasus Pemalsuan Surat Lahan, Gubernur Kepri Sebut Bisa Diselesaikan dengan Musyawarah

Dalam hal ini Alson selaku juru bicara Polres Bintan, jelaskan bahwa pemanggilan Hasan sebagai saksi terkait kasus dugaan pemalsuan surat lahan di Kecamatan Bintan Timur.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024