Pengunggah Video Kerusuhan Bekasi Ditangkap

Polisi berjaga-jaga di pintu masuk perumahan Tytyan Indah
Sumber :
  • VIVAnews/Erik Hamzah

VIVAnews - Penyebar video kerusuhan antara warga Rawa Bambu, Medan Satria, Bekasi dan kelompok Ambon telah diamankan polisi. Tersangka mengaku kesal dengan tindakan warga Ambon yang kerap mengintimidasi warga sekitar.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Toni Harmanto menjelaskan perekam dan pengunduh video tersebut ditangkap di toko mainan jalan Pangeran Jayakarta, Kota Bekasi pada 26 Maret 2012 lalu.

"Tersangka berinisil EK merekam dan menggunakan pesawat handphone pada saat terjadinya pengeroyokan, tetapi tersangka tidak melakukan pengeroyokan," kata Toni di Polda Metro Jaya, Rabu 28 Maret 2012.

Barang bukti yang disita yakni satu buah handphone. Tersangka mengaku dirinya tidak pernah mengira jika video tersebut akan meresahkan masyarakat.

Dalam video yang berdurasi 2 menit 21 detik tersebut terlihat jelas adanya penganiayaan sekelompok orang kepada beberapa orang, ada yang melakukan pemukulan, penghinaan. Kemudian pria yang diamuk massa dalam kondisi masuk selokan air dengan berlumuran darah tetapi tidak ada yang menolong.

"Saya hanya ingin melihat hasil rekaman yang saya buat. Lalu banyak juga yang menonton, dan saya tidak tahu itu akan meresahkan," ucap EK.

Seperti diketahui kedua korban dalam peristiwa tersebut adalah Jhony David Situmorang, 38 dan Laode Amsir, 26. Pada saat kejadian, mereka tengah mengendarai dua jenis kendaraan yang berbeda di sekitar daerah bentrokan.

Dua orang warga yang terkena luka bacok dan kemudian meninggal. Mereka dipastikan korban salah sasaran. Saat melintas di sekitar daerah bentrokan pada Selasa 20 Maret 2012, keduanya dikeroyok dan dianiaya dengan senjata tajam. (adi)

PSS Sleman Makin Percaya Diri Usai Benamkan Arema FC
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Rupiah Sentuh Rp 16.128 per Dolar AS, Airlangga: Sedikit Lebih Baik dari Malaysia dan China 

Nilai tukar rupiah hari ini sudah bertengger di atas Rp 16.000 tepatnya di Rp 16.128 per dolar AS. Pelemahan rupiah salah satunya dipicu oleh memanasnya konflik di Timur

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024