Pemerintah Minta Jatah Kantor 8.000 M²
VIVAnews - Pemerintah meminta jatah kantor seluas 8.000 meter persegi di kompleks Menara Jakarta. Jatah itu sebagai kompensasi lahan milik pemerintah yang ditempati Menara Jakarta.
"Karena kami hanya membayar sekitar 10 persen dari harga tanah," kata Roesdiman Soegiarso, Direktur PT Prasada Japa Pamudja, pengembang Menara Jakarta, saat berbincang dengan VIVAnews awal pekan ke-2, Februari 2009. "Nilai yang kami bayar untuk lahan tak sampai Rp 10 miliar."
Sisanya dibayar dengan penyediaan ruang kantor untuk pemerintah seluas 8.000 meter persegi. Pemerintah juga meminta jatah 10 persen dari hasil penjualan tiket masuk ke anjungan wisata. Tiket ke anjungan setinggi 331 meter itu rencananya Rp 75-80 ribu per orang.
Jatah kantor untuk pemerintah akan ditempatkan di mini tower sebelah kanan menara, yang memang difungsikan sebagai kompleks perkantoran. Sedangkan mini tower di sisi kiri akan dijadikan hotel.
Menara Jakarta dibangun di atas lahan seluas 306.810 meter persegi di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Tepat di depan Pekan Raya Jakarta. Bangunan terdiri dari tower setinggi 558 meter, dan podium dengan dua mini tower.
Menara itu diproyeksikan sebagai tertinggi di dunia mengalahkan Canadian National Tower di Toronto, Kanada (553 m), Oriental Pearl Tower di Shanghai, China (460 m), dan Kuala Lumpur Tower di Kuala Lumpur, Malaysia (421 m).
Pembangunan menara yang dimulai sejak 1997 ini sempat terhenti akibat krisis ekonomi tahun 1998. Megaproyek ini akhirnya dilanjutkan kembali pada 2004 silam. Pengerjaan pondasi telah selesai dilakukan. Ikon baru Ibu Kota ini rencananya mulai beroperasi pada 2012 mendatang.
Menara Jakarta akan dikembangkan secara terpadu sebagai pusat jaringan telekomunikasi dan multimedia dengan teknologi tinggi. Menara ini juga akan dikembangkan menjadi pusat gaya hidup. dengan mengintegrasikan aspek teknologi, hiburan, pendidikan, pariwisata dan perdagangan.
Baca juga: Prajogo Pangestu di Balik Menara Jakarta dan Desain Titipan Orde Baru
Harta Kekayaan Elon Musk Lenyap Rp 45 Triliun dalam Sekejap, Ini Penyebabnya
Imbas dari merosotnya kekayaanya Elon Musk tersebut kini mengalami penurunan kekayaan dari daftar orang terkaya di dunia dari posisi sebelumnya kedua kini menjadi ketiga.
