Alibi Tersangka Perampok Toko Emas Ciputat

Polda Gelar Bukti Perampokan Toko Emas
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Lima tersangka perampokan toko emas yang di pasar Ciputat, Tangerang Selatan telah ditangkap tim gabungan Polres Metro Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya. Namun, polisi masih mengejar tujuh pelaku lain.

Dari lima orang pelaku yang diamankan, polisi menyita uang yang diduga hasil perampokan tersebut sebesar Rp342.363 juta dan beberapa bukti lainnya. Sampai saat ini, motif mereka merampok hanya karena butuh uang. Namun polisi terus mengusut motif lain di balik perampokan terorganisir tersebut.

Berdasarkan pengakuan Toni, salah satu tersangka, dirinya baru pertama kali bertemu dengan 11 orang tersebut, tidak ada hubungan sama sekali, apalagi kenal secara dekat. Saat itu, 11 orang datang ke Serang, Banten dan meminta dicarikan tempat untuk beristirahat.

"Mereka meminta satu rumah saja untuk dijadikan tempat singgah dan tidak menetap. Maka saya carikan, saya tidak mengetahui apa saja yang mereka lakukan di dalam rumah tersebut," kata Toni, di Polda Metro Jaya, Jumat 2 Maret 2012.

Toni yang ditangkap polisi karena telah menyediakan safe house bagi para perampok ini mengaku mendapatkan uang sebesar Rp10 juta karena imbalan mencarikan rumah tersebut. Ia mengaku tidak curiga karena sudah terbiasa mencarikan rumah untuk orang lain.

Dalam kesehariannya, Toni juga mengaku bekerja sebagai pegawai Honorer dikantor pemerintah Daerah (Pemda) Serang, dia juga memiliki dua orang anak yang masih kecil.

Pengakuan berbeda didapatkan dari tersangka Anwar Saifudin (AS). Seorang tukang buah yang berjualan di pasar Ciputat itu membantah dirinya terlibat dalam perampokan tersebut. Pasalnya, saat kejadian itu berlangsung, Anwar tidak berada di lokasi.

"Saya nggak tahu apa-apa soal perampokan itu. Saya nggak ada di situ. Polisi harusnya nggak tangkap saya," kata Anwar.

Diakui Anwar, dirinya memang sempat mendatangi toko-toko emas di Ciputat. Namun, hal ini dilakukannya karena atas permintaan teman-temannya yang ternyata berniat merampok. Sehari sebelum perampokan, dia diminta untuk menunjukan toko emas yang ada di pasar itu, diantar mobil. "Saya hanya mengantar saja untuk menunjukan toko emas, itu saja," kata Anwar.

Anwar ditangkap oleh polisi pada Rabu malamĀ  di Bandung, Jawa Barat. Ia diduga berperan sebagai perancang peta lokasi perampokan toko emas dan membantu membuat alur melarikan diri para eksekutor perampokan.

Demokrat Munculkan Nama Dede Yusuf untuk Pilkada Jakarta 2024

Paham Lokasi

Menurut Kanit Resmob Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Marcel Martua Silitonga, Anwar memang pada tahun 2006 tinggal di Ciputat. Ia mengenal betul seluk beluk pasar Ciputat. Maka, diduga kuat Anwar lah yang memilih lokasi itu kendati yang bersangkutan membantahnya.

Hal lain yang membuat polisi yakin Anwar terlibat adalah keberadaan uang senilai Rp51,3 juta. "Uang itu didapat pelaku dari pelaku lain. Jadi dengan uang itu, tidak mungkin dia tidak tahu ada perampokan," tandas Marcel.

Anwar bersama empat tersangka lain yakni Muhammad Ibrahim, Edi Sumarno, Suratno, Toni, dan Anwar Saifudin dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Ancaman hukumannya di atas lima tahun penjara. (ren)

Smart Finance Gandeng CBI Redam Risiko Kredit Macet
Ilustrasi KTP.

Pemprov: Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Budi Awaludin mempersilakan warga untuk mengajukan keberatan jika terkena penonaktifan NIK.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024