Pelayanan kesehatan mudik Lebaran 1429 Hijriah oleh Departemen Kesehatan (Depkes) masuk pada tahap kesiapsiagaan. Kegiatan mengacu pada mencegah kemungkinan yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan dan penyakit.
Demikian disampaikan Direktur Surveilans Epidemiologi, Imunisasi dan Kesehatan Matra Depkes RI, dr Andi Muhadir, Rabu, 17 September 2008, di Kantor Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Rawasari, Jakarta Pusat.
Andi mengatakan, sesuai laporan tahun 2007, faktor risiko terbesar
adalah kecelakaan lalu-lintas kendaraan bermotor. Kecelakaan kendaraan bermotor terutama roda dua membuat Depkes memberikan perhatian lebih pada jalan raya, baik jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa maupun wilayah Selatan. “Pos-pos pelayanan di Pantura disiapkan sepenuhnya baik oleh dinas kesehatan, maupun unit-unit terkait lainnya, yang berkoordinasi dengan Depkes,” kata Andi.
Semua puskesmas dan rumah sakit di jalur mudik siap siaga dalam 24 jam. “Tiap rumah sakit gawat darurat juga standby menerima rujukan apabila terjadi masalah terutama kecelakaan,” jelas Andi.
Depkes menginstruksikan masing-masih daerah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan ke arah dibutuhkan, seperti menempatkan ambulans di pinggir jalur Pantura. Dalam mengkoordinir pos-pos kesehatan, dibentuk pos komando (posko) di tingkat provinsi dan pusat (Depkes). Posko diintensifkan pada H-7 sampai dengan H+7 Lebaran.
Kesiapsiagaan berikutnya adalah pengendalian penyakit yang meliputi pemeriksaan air bersih, pemeriksaan sampel makanan dan minuman. Sampel air dan makanan minuman itu diambil dari tempat-tempat umum, seperti restoran di terminal, stasiun, tempat peristirahatan.
Lebih lanjut, pemeriksaan makanan dan minuman itu sebenarnya dilakukan tiap saat, sebulan atau tiga bulan sekali, tapi
diintensifkan menjelang Lebaran karena banyak pemudik yang memanfaatkan rumah makan, baik terminal, stasiun, maupun bandara. Pemeriksaan dilakukan di delapan provinsi yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Lampung.
Nikita Mirzani Ajak Perempuan Berani Sudahi Hubungan Toxic
Nikita Mirzani kembali menjadi perhatian publik dengan mengajak para perempuan agar berani mengakhiri hubungan yang merusak, baik secara mental maupun fisik usai putus.
